Dikritik karena Timbulkan Kerumunan Saat di NTT, Ferdinand: Sekelompok Orang Mencari Kesalahan Pak Jokowi

24 Februari 2021, 19:40 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Jokowi kembali menjadi sorotan berbagai pihak lantaran ketika dirinya tengah bertolak ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 23 Februari 2021.


Beredarnya unggahan video dari akun Twitter @PakarINTELek berdurasi 22:20 itu memperlihatkan sambutan histeris dari warga terhadap kedatangan Jokowi.

"Merinding lihat video ini !!
Warga disini histeris banget dg kehadiran pak Jokowi.. Om paspampres maafkan kami rakyat Indonesia ya, kami hanya kagum dengan sosok seorang Presiden Jokowi," tulis cuitan akun Twitter @PakarINTELek pada 23 Februari 2021.

Baca Juga: Dalam Rangka Peduli Terhadap Kemanusiaan, Uni Eropa Berikan Bantuan EUR39 Juta Kepada Pengungsi Rohingya

Baca Juga: Tanah Longsor di Kampung Jepun, Pamekasan, Jawa Timur, 5 Orang Meninggal Dunia

Sontak kerumunan yang dipicu oleh kedatangan Jokowi itu membuat beberapa pihak melayangkan komentar pedas karena
sebagian warga terlihat tidak mengenakan masker dan saling berkerumunan.

Hal ini lantas bertolak belakang dengan program pemerintah yang selalu gencar mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan.

Sementara itu, ada beberapa pihak yang menilai bahwa Jokowi tidak melakukan kesalahan atas kerumunan tersebut.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Pendidik Dimulai, Targetnya 5 Juta Pendidik Hingga Juni 2021

Baca Juga: Peringati 1 Tahun Perjalanan, Portal Jember Resmikan Inkubator Kemandirian Ekonomi dan Peluncuran Buku

Pembelaan itu dinyatakan oleh Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang menilai bahwa ada segelintir kelompok yang menuduh Jokowi telah melanggar prokes, melalui akun pribadi Twitter @FerdinandHaean3 .

"Kali ini saya ingin menanggapi tentang argumen-argumen dan pendapat-pendapat tak berkualitas dan tak bermutu yang disampaikan sekelompok orang yang menuduh Pak Jokowi telah melakukan pelanggaran protokol kesehatan di Nusa Tenggara Timur," kata Ferdinand, seperti dikutip Seputartangsel.com dari unggahan video Twitter @FerdinandHaean3

Ferdinand mengatakan bahwa kedatangan Jokowi menuju Nusa Tenggara Timur merupakan suatu langkah Jokowi dalam membangun Indonesia dan patut mendapatkan apresiasi.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Berencana Lelang Rolls-Royce dan Barang Lainnya untuk Bantu Korban Bencana

Baca Juga: China Terbangkan Satu Skuadron Jet Tempur di Wilayah Laut China Selatan, Sinyal Ancaman Perang Semakin Kuat?

Namun, Ferdinand sangat menyayangkan respons negatif dari sekelompok orang yang justru menyudutkan Jokowi.

"Sebuah prestasi kerja yang harus kita apresiasi , ketika Pak Jokowi terus membangun Indonesia , sayangnya ada sekelompok masyarakat yang mencari-cari kesalahan beliau," lanjut Ferdinand.

Ferdinand menilai kerumunan atas kedatangan Jokowi itu sebagai pertanda masyarakat yang begitu mencintai sosok Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Timbulkan Kerumunan Jadi Trending Twitter, Rocky Gerung: Presidennya Memang Memancing dan Harus Digugat

Baca Juga: Penggantian 2 Wakil Rektor UIN Jakarta, Prof. Amany Lubis: Perlu Kerja Sama yang Baik Antar Pejabat

Selanjutnya, Ferdinand juga tidak setuju apabila ada yang menyamakan kerumunan Jokowi dengan permasalahan yang menyinggung Imam Besar Front Pembela Islam Habieb Rizieq, ketika menggelar pesta pernikahan putrinya.

Sebab, Ferdinand menganggap Habieb Rizieq menciptakan kerumunan tersebut dengan secara sadar.

Selanjutnya, Ferdinand menyinggung keras ketika Habib Rizieq yang tidak pernah dijatuhi hukuman atas pidana pelanggaran protokol kesehatan.

Baca Juga: Chelsea Menang dari Atletico Madrid Lewat Gol Tunggal Oliver Giroud

Baca Juga: Video Presiden Jokowi Timbulkan Kerumunan di NTT Beredar, Politisi PKS: Sudah Disiapkan, Bukan Spontanitas

"Fakta berikutnya juga, Habieb Rizieq tidak pernah diproses hukum, dipidana pelanggaran protokol kesehatan ketika puluhan ribu pendukungnya menjemputnya datang dari bandara. Ini hal yang sama," tandas Ferdinand.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler