Pemkot Tangerang Akan Terapkan Kembali Operasi Aman Bersama, Melihat Tingginya Lonjakan Kasus Covid-19

- 8 Juni 2021, 21:13 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Liza Puspadewi
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Liza Puspadewi /Foto : Dokumen Dinas Infokom Kota Tangerang/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus Covid-19 di Kota Tangerang kembali melonjak pasca libur panjang dengan begitu Pemerintah Kota Tangerang membuat skema guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang lebih tinggi lagi. 

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Buceu Gartina dalam keterangan resminya yang diterima SeputarTangsel.Com, Selasa 8 Juni 2021 menjabarkan, Pemkot Tangerang telah menggelar rapat koordinasi secara virtual yang diikuti oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah beserta Lurah dan kepala Puskemas se-Kota Tangerang yang dipimpin Oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dengan agenda pembahasan antisipasi kenaikan kasus Covid-19.

"Dari hasil rapat, ditentukan sejumlah keputusan dan kegiatan yang akan dilakukan oleh jajaran Pemkot Tangerang," ungkap Buceu di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa 8 Juni 2021.

Baca Juga: Update 8 Juni 2021: Tambah 6.294 Orang Kasus Covid-19 Indonesia Menjadi 1.869.325 Kasus

Buceu menerangkan, dari upaya Pemkot Tangerang dalam melakukan Tracing dan Testing di wilayah Kota Tangerang masih terdapat kenaikan kasus Covid-19.

"Kita terus gencarkan testing dan tracing di wilayah - wilayah yang terjadi kenaikan kasus, guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, dari hasil rapat yang dilakukan kami juga mengaktifkan kembali Operasi Aman Bersama guna mengingatkan pentingnya protokol kesehatan di masyarakat," terang Buceu

Selain itu, sebagai salah satu langkah antisipasi lonjakan kasus, sambung Buce, Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah mempersiapkan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT).

Baca Juga: Update 8 Juni 2021: Tambah 29 Orang Positif Covid-19 di Tangsel, Totalnya Jadi 11.500 Orang

"Dan selain OAB yang akan kami lakukan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah mempersiapkan RIT sebagai antisipasi apabila terjadi lonjakan kami sudah siap untuk penanganannya," tutur Buceu

Terakhir, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan mengimbau jika ada masyarakat yang merasa terjadi kontak erat atau merasakan gejala yang mengarah kepada Covid-19, segera lakukan testing ke Puskesmas terdekat.

"Segera lakukan testing Covid-19 apabila bergejala, dan yang paling terpenting tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai perlindungan kita bersama," tambahnya.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Berduka, Wagub Uu Ruzhanul Ulum Dinyatakan Positif Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Liza Puspadewi menjelaskan, situasi terkini perihal ketersediaan tempat tidur yang diukur dengan bed occupancy rate (BOR) dan ruang Intensive Care Unit (ICU) di banyak rumah sakit kian meningkat. 

“BOR di Kota Tangerang saat ini di angka 52,54 persen. Yakni, angka pemakaian ruang ICU berada diangka 52 persen dan pasien yang dirawat inap 50 persen. Tapi ingat, kita pernah diangka 23 persen. Dominasi ICU adalah masyarakat rentan yakni usia lansia," papar dr Liza. 

Liza merinci, dari 116 bed ICU di 32 rumah sakit, saat ini terpakai ada 67 bed. Kemudian untuk tempat tidur untuk perawatan ada 655 yang tepakai dari 1.244 total keseluruhan. Kata dr Liza, 25 persen adalah masyarakat di luar Kota Tangerang.

Baca Juga: Ahli Sebut Virus Corona Berasal Dari Lab di Wuhan, China, Melalui Uji Genom, Ada Unsur CGG-CGG Dalam Covid-19

Sementara itu, untuk jumlah kasus di Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) saat ini berjumlah 131 pasien dari 158 kapasitas.

Diantaranya, 63 pasien di Puskesmas Jurumudi Baru, 42 pasien Puskesmas Sudimara Pinang dan terbaru 26 Puskesmas Manis Jaya. 

"Peningkatan kasus ini didominasi klaster keluarga. Namun, awal mulanya adalah klaster arus mudik pasca lebaran, klaster silaturahmi, klaster bukber, klaster lingkungan. Penularan itu seperti efek domino yang terus menerus menular," tegasnya.

Baca Juga: Gara-gara Rebutan Pisau, Sang Istri Malah Tergorok Lehernya oleh Sang Suami di Cikupa Tangerang

Ia pun menjelaskan, salah satu kasus terbaru klaster keluarga yang berawal dari arus mudik hingga menjadi klaster lingkungan. Kampung Rawacana, Kelurahan Gandasari, Kacamatan Jatiuwung yang ditemukan 47 orang positif covid-19 Rapid Antigen. 

"Awalnya dari satu keluarga yang pulang mudik, ternyata positif namun tetap beraktivitas bermasyarakat. Ditracing 48 warga 23 diantaranya positif, hari selanjutnya tracing lagi 179 sasaran 10 diantaranya positif. Hari selanjutnya ditemukan lagi 10 positif. Tracing ini masih berlangsung tiga hari kedepan," ungkapnya. 

Lanjutnya, dengan BOR yang terus meningkat dan terlebih pada klaster keluarga dan lingkungan, dr Liza mengimbau protokol kesehatan harus diperketat.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x