Network
SEPUTARTANGSEL.COM - National Paralympic Committee (NPC) memberi kecaman dan ancaman untuk memboikot Paralimpiade Musim Dingin 2022.
Alasannya adalah International Paralympic Committee (IPC) memberi kesempatan atlet Rusia dan Belarusia ikut bertanding dalam Paralimpiade dengan status netral.
Para atlet kedua negara tersebut diizinkan bertanding tetapi harus melepas semua atribut kenegaraannya.
Baca Juga: Survei LSI: 70,7 Persen Responden Tolak Perpanjang Masa Jabatan Presiden
Namun ternyata sehari setelah keputusan itu diumumkan, beberapa negara yang ikut dalam kegiatan Paralimpiade mengancam tidak akan mengirim atletnya.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap invasi yang dilakukan Rusia pada Ukraina.
Presiden IPC Andrew Parsons menyatakan jika tidak menerima usul dari NPC maka konsekuensi yang serius akan terjadi.
“Beberapa NPC telah dihubungi oleh pemerintah, tim, dan atlet mereka yang mengancam tidak akan berpartisipasi,” ujar Parson, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Kamis 3 Maret 2022.
Akhirnya IPC pun mengikuti permintaan NPC melarang atlet Rusia dan Belarus ikut bertanding dalam Paralimpiade.
Parson menganggap bahwa keputusan ini adalah bagian dari resiko yang harus diterima kedua negara tersebut akibat serangan yang mereka lakukan.
Baca Juga: Foto Bareng di Paris, Ariel Noah dan Putrinya Alleia Anata Irham Malah Disangka Kakak Beradik
Komite Paralimpiade Ukraina menyambut gembira keputusan ini dan mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang memberinya dukungan.
“Keputusan yang adil untuk melawan negara yang memulai perang ini,” ujar Presiden NPC Ukraina Valeriy Sushkevych.
Ia juga menyatakan jika tim Rusia dan Belarus harus segera pergi dari Beijing.
Saat ini kontingen Rusia yang berjumlah 71 orang dan atlet Belarus berjumlah 12 orang sudah berada di Beijing.***
