Liga 1 dan Liga 2 Ditunda, Dr. Tirta: Puyeng Ndan Ga ada Tontonan

- 1 Juli 2021, 16:49 WIB
Barito Putera vs Bali United.
Barito Putera vs Bali United. /Sumber: Instagram / @liga1match/

SEPUTARTANGSEL.COM – PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memutuskan untuk menunda Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022 hingga akhir Juli.

Menurut rencana, Liga 1 akan dimulai pada 10 Juli 2021. Sedangkan Liga 2 digelar pada akhir Juli. Namun, kasus Covid-19 yang semakin meningkat di Indonesia membuat kompetisi tersebut harus ditunda.

Dokter Tirta buka suara menanggapi penundaan kompetisi sepakbola itu.

Baca Juga: Ini Kata Dokter Tirta Soal Singapura Akan Perlakukan Covid-19 Seperti Flu, Pelajari Ini Dulu Ndan

Dikutip dari akun Instagram miliknya @dr.tirta pada Rabu, 30 Juni 2021, dia menyatakan tidak setuju dengan penundaan Liga 1 dan Liga 2 karena alasan kasus Covid-19 yang melonjak.

Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sama halnya seperti shooting sinetron tanpa menghadirkan penonton. Pemerintah maupun PSSI tidak perlu takut sampai menunda kompetisi liga Indonesia.

Tanggapan dokter Tirta tentang penundaan kompetisi.
Tanggapan dokter Tirta tentang penundaan kompetisi.

“Liga 1 dan Liga 2 jika tanpa penonton itu situasinya mirip sama sinetron, atau shooting di TV. Yang nonton layar kaca, tidak usah takut ada penonton, sebagian warga sudah sadar IGD penuh. Tetapi kasih kesempatan izin diberikan dulu tolong,” tulis dokter Tirta.

Baca Juga: Daftar 8 Tim yang Lolos Babak Perempat Final Euro 2020 Berikut Jadwal Pertandingannya

Terkait masalah nonton bareng atau nonbar di kafe-kafe, dia menilai bahwa kafe yang menggelar nonbar sudah memahami aturan PPKM dari pemerintah. Jika masih ada yang menggelar nonton bareng bisa dilakukan sidak.

“Cemas nonbar? Toh cafenya sekarang kena aturan PPKM. Yg nonbar rame-rame di cafe tinggal sidak aja send Satpol PP,” sambungnya.

Masalah sponsor, dokter Tirta menyarankan PSSI dan PT LIB untuk meniru EPL yang mampu menjalankan liga di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.

“Urusan sponsor? Bisa ditiru teknik EPL yg perkuat apparel, merchandise, hak siar via livestreaming.”

Baca Juga: Mbak You Paranormal yang Pernah Ramalkan Jokowi Lengser Meninggal Dunia di RS Premiere Bintaro

Dokter Tirta juga meminta PSSI atau PT LIB untuk memberikan sanksi yang keras jika ada kerumunan suporter di jalan. Hal tersebut bisa membuat pihak klub dan suporter untuk saling bekerjasama agar tidak terkena sanksi.

“Suporter ramai-ramai di jalan? Tinggal beri arahan dan sanksi keras bagi klub yg melanggar kesepakatan mengenai kerumunan. Dan ini membuat klub bekerjasama dengan suporter agar tidak kena sanksi kerumunan,” kata dokter Tirta.

Dokter Tirta pun menilai di masa PPKM mikro saat ini, semua butuh tontonan yang menghibur, salah satunya adalah sepakbola.

Baca Juga: Efek Rumah Sakit Overload, Pasien Isoman Berburu Ivermectin untuk Obat, Begini Saran Dokter Spesialisnya

“Apalagi masa PPKM darurat. Masa emak-emak doang yang bisa nonton sinetron, sekarang zamannya livestreaming. Amanlah kita ndan, asal dikasih tontonan,” jelas dokter Tirta lagi.

Di akhir postingannya, dokter Tirta meminta pihak kepolisian dan federasi untuk mempertimbangkan kembali penundaan Liga 1 dan Liga 2. Karena masyarakat di saat PPKM darurat butuh tontonan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Berlakukan PPKM Darurat, Luhut Diminta Jelaskan Detail

“Tolong ndan pertimbangkan, @divisihumaspolri @pssi. PPKM darurat kalo ga ada tontonan puyeng juga ndan,” kata dokter Tirta.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini