Jangankan Hujan dan Badai, Covid-19 pun Tak Mampu Menghalangi Cinta Kita

- 25 Juli 2020, 21:54 WIB
Prosesi pernikahan sepasang pengantin dengan mempelai pria positif Covid-19 di Wisma Atlet Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis 23 Juli 2020.
Prosesi pernikahan sepasang pengantin dengan mempelai pria positif Covid-19 di Wisma Atlet Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis 23 Juli 2020. /- Foto: Instagram @bpbd_pacitan

SEPUTARTANGSEL.COM - Pernikahan adalah momen sakral yang diidamkan hampir semua orang.

Bahkan, banyak yang rela berkorban apapun demi melangsungkan peristiwa yang tidak akan terlupakan seumur hidup ini.

Hujan dan badai saja ditembus, apalagi hanya soal mengikuti protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

Baca Juga: Besok Atau Lusa, Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Indonesia Tembus 100.000

Seperti yang dilakukan sepasang kekasih di Pacitan, Jawa Timur ini. Keduanya memberanikan diri tetap melangsungkan prosesi pernikahan meski salah seorang dari mereka terkonfirmasi positif Covid-19

Diketahui, mempelai pria berumur 20 tahun, telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun mereka sepakat tetap melaksanakan prosesi pernikahan sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

Jauh sebelum Covid-19 menginfeksi mempelai pria, keduanya telah sepakat untuk melaksanakan pernikahan pada tanggal 23 Juli 2020.

Baca Juga: Perencana Keuangan Safir Senduk Ngamuk Gara-gara Jouska, Reputasi Industri Perencana Keuangan Hancur

Beruntung, Pemerintah Kabupaten Pacitan bersedia memfasilitasi janji suci kedua mempelai di Wisma Atlet Kabupaten Pacitan.

Di Wisma Atlet ini, mempelai pria menjalani karantina dan perawatan sejak 20 Juli 2020.

Pernikahan akhirnya dilangsungkan dengan protokol kesehatan yang super ketat.

Terlihat dalam unggahan foto di akun Instagram @bpbd_pacitan, mempelai pria mengenakan baju batik dan hanya mengenakan masker.

Sementara sekitar 5 meter di hadapannya, penghulu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dengan baju hazmat, masker dan face shield.

Baca Juga: Editor Metro TV Yodi Prabowo Tewas Bunuh DIri, Positif Narkoba dan Baru Saja Tes HIV

Sedang mempelai perempuan mengenakan kebaya dan kain batik dengan masker, duduk berjarak hampir dua meter dari penghuu.

Menurut Kepala Tim Medis di Wisma Atlet Pacitan, dr Johan Tri Putranto, pihaknya merasa perlu memfasilitasi agenda sakral kedua mempelai, namun tetap dengan protokol kesehatan yang ekstra ketat.

Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan juga membatasi jumlah undangan yang hadir dalam pernikahan tersebut dan mengharuskan undangan memakai APD level 2 lengkap.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Sabtu 25 Juli 2020: TRANS 7, TRANS TV, NET TV, MNC TV, GTV, INDOSIAR

Selain membatasi para undangan, tim awak media yang hadir dalam acara tersebut ditempatkan pada posisi yang jaduh dari pasien yang ada di Wisma Atlet dan berada di ruangan yang terpisah.

Meski sudah sah sebagai sepasang suami istri, keduanya tentu saja harus tetap bersabar untuk menjalankan bulan madu.

"Untuk honeymoon sementara ditunda dulu sampai yang pria sehat," ujar Johan.

Baca Juga: Polisi: Editor Metro TV Yodi Prabowo Tewas Karena Bunuh Diri, Pisau Dibeli di Rempoa Tangsel

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan menyatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak, saat salah satu pasiennya ingin melangsungkan pernikahan di tengah pandemi seperti ini.

Pihak BPBD Pacitan berharap dengan berlangsungnya prosesi pernikahan tersebut dapat menambah semangat mempelai pria agar diberi kesembuhan.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x