Selanjutnya, Pratiwi yang ternyata seorang dokter mengatakan, mahasiswa seharusnya tidak demo di jalan. Di jalan tidak ada yang mendengarkan aspirasi mereka.
Menurutnya, para mahasiswa tersebut seharusnya melakukan unjuk rasa di DPR/ DPRD dan di kantor pemerintahan.
"YG sy bilang ke MAHAsiswa adalah kalau demo jalan di jalan begini, silakan pikir, kalian demo tentang BBM naik - tapi pada praktiknya kalian buang2in BBM rakyat Krn bikin macet...," lanjut Pratiwi.
Dalam unggahan Instagram yang sama Pratiwi menjelaskan pula apa yang dimaksud dengan kata 'pembunuh' yang sempat dia ucapkan.
"Bukan pembunuh kah nanya kalo gara2 terjebak macet ini, pasien sy di mobil jadi tidak tertolong? Ada anak demam riwayat kejang, kalau tiba2 kejang dan apneu, apakah kalian tidak merasa bersalah?" tanya Pratiwi.
Dia pun mempersilakan lain kali unjuk rasa dilakukan di tempat yang tepat dan tidak memblokade jalan.
Klarifikasi yang baru dibuat sekitar 2 jam lalu, dikomentari lebih dari 350 netizen.
Dalam pantauan SeputarTangsel.Com belum ada satu pun dari mereka yang membela si ibu yang berteriak di jalan. Bahkan unggahan Instagram sebelumnya banyak dicela netizen.
Untuk alasan membawa pasien pun menurut netizen bisa dibicarakan baik-baik. Jika penting, mahasiswa pasti mau memberi jalan.