SEPUTARTANGSRL.COM - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite terus menjadi tanda tanya.
Hal itu terkait dengan sinyal yang diberikan Presiden Jokowi dalam beberapa pernyatannya tentang subsidi BBM yang mencapai lebih dari Rp500 triliun.
Terakhir, Presiden Jokowi bahkan sudah meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk menghitung subsidi BBM yang mencakup jenis Solar dan Pertalite.
"Inflasi Indonesia per Juli 2022 adalah 4,94 persen (yoy), masih lebih baik dibanding beberapa negara seperti Turki yang inflasinya 7,9%, Uni Eropa 8,9%, atau AS yang 8,5%. Angka inflasi Indonesia itu karena besarnya subsidi untuk energi dari APBN yang mencapai Rp502 triliun," kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @jokowi, Kamis 18 Agustus 2022.
Dalam cuitan lanjutan, Presiden kembali menjelaskan, besarnya subsidi sebelum akhirnya meminta Menkeu menghitung.
"Pertalite, Pertamax, solar, elpiji, listrik itu bukan harga yang sebenarnya, bukan harga keekonomian, melainkan harga yang disubsidi oleh pemerintah tadi," jelas Jokowi.
"Apakah APBN akan kuat terus-menerus mensubsidi? Nanti akan dihitung oleh Menteri Keuangan," lanjutnya.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sebut Penerapan Subsidi BBM Tidak Sehat: Prakteknya Banyak Penyelewengan