Network
SEPUTARTANGSEL.COM- Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mempertanyakan mengenai hasil CCTV yang diperiksa Komnas HAM.
Kamaruddin mempertanyakan mengenai keaslian CCTV tersebut. Ia menilai CCTV bisa saja diedit.
Pengamat Politik Refly Harun dalam unggahan di kanal Youtubenya mengatakan bahwa hasil dari pemeriksaan CCTV oleh Komnas HAM belum bisa memperlihatkan apa yang terjadi antara Brigadir J dengan Bharada E.
"Seandainya 20 CCTV itu dipercaya maka baru bisa menjawab bahwa locus delicti (lokasi kejadian-red) benar-benar di rumah Ferdy Sambo," kata Refly Harun di kanal Youtubenya pada Senin, 1 Agustus 2022.
Keberadaan CCTV yang diperiksa Komnas HAM belum bisa menjawab, apakah Brigadir J mati dalam tembak-menembak atau mati karena dieksekusi.
CCTV hanya menjelaskan bahwa mereka semua sudah sampai dan terlihat dalam CCTV.
"Artinya dalam kondisi segar bugar ketika mereka sampai dari Magelang. Itu saja," kata Refly Harun.
Refly justru menilai aneh jika hingga saat ini Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, sebagai saksi kunci, kejadian tetapi hingga saat ini belum diperiksa Komnas HAM.
