Pengusaha Billy Haryanto Taruhan Range Rover Anies Jadi Capres 2024, Refly Harun Bandingkan dengan Prabowo

- 26 Juni 2022, 09:48 WIB
Pengusaha hingga pengamat bertaruh mobil mewah terkait pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024
Pengusaha hingga pengamat bertaruh mobil mewah terkait pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 /Foto: Instagram @aniesbaswedan/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) Billy Haryanto blak-blakan bertaruh untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.

Bukan main-main, Billy Haryanto sampai mempertaruhkan mobil Range Rover miliknya apabila Anies Baswedan tak diusung jadi Capres 2024.

Hal itu merupakan respons Billy Haryanto terhadap pernyataan Pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi yang menyebut Anies Baswedan tidak akan dicalonkan sebagai Capres pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Juga: Anies Baswedan Terima Petisi Ubah Nama JIS Jadi MH Thamrin dari Sejarawan JJ Rizal: Belum Tentu Setuju

Bahkan, Hasan Nasbi mempertaruhkan mobil Toyota Alphard miliknya apabila Anies Baswedan dicalonkan sebagai Capres.

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai analisa Hasan Nasbi bahwa Anies Baswedan tidak mendapat endorsement politik dari Prresiden Jokowi tidak kuat.

"Saya kira dari awal pendukung atau partai yang mendukung Anies Baswedan sudah paham bahwa endorsement dari Presiden Jokowi barangkali bukanlah faktor utama untuk dipertimbangkan," kata Refly Harun.

Baca Juga: Anies Ubah Nama Jalan di Jakarta dengan Tokoh Betawi, TGUPP: Hargai Nilai-nilai dan Teladan Pahlawan Negeri

Menurut Refly Harun, endorsement dari Jokowi hanya berpengaruh terhadap elektabiltas Ganjar Pranowo.

Sayangnya, kata Refly Harun, apabila Jokowi mendukung Ganjar Pranowo, maka mantan Wali Kota Solo itu akan bermasalah dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Alasan itu kurang tepat lah," ucapnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 26 Juni 2022.

Lebih lanjut, mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi (MK) itu menilai, alasan kedua Hasan Nasbi terkait politik identitas merupakan langkah untuk memojokkan Anies secara terus-menerus sehingga tidak bisa terbang sebagai tokoh yang menghargai pluralitas.

Baca Juga: HUT DKI Jakarta, Politisi Demokrat: Sejak Anies Baswedan Memimpin, Hilang Rasa Ketakutan dan Situasi Mencekam

"Jadi seperti dosa turunan jadinya, dosa sejak lahir. Padahal itu adalah cara untuk membuat Anies tidak maju," tuturnya.

"Nah saya tidak tahu ya, apakah pengamat yang bersangkutan merupakan bagian dari itu juga. Maksudnya, bagian dari kampanye agar Anies tidak maju," kata Refly Harun menambahkan.

Kemudian, alasan ketiga terkait jabatan Anies, Refly melihat mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu  berbeda.

"Walaupun nanti dia tidak menjabat, saya kira elektabilitasnya tetap akan bisa tinggi," ucapnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Ubah 22 Nama Jalan di Jakarta dengan Tokoh Betawi, Ini Daftarnya, Ada Mpok Nori hingga Bokir

Refly pun membandingkan Anies dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto dinilainya memiliki elektabilitas yang moncer meski tidak memiliki jabatan.

"Anies karena dia dipersepsikan sebagai harapan koalisi di luar pemerintahan, maka saya kira berakhirnya jabatan Anies nanti tidak akan berpengaruh kepada peluang untuk dicapreskan," ujar Refly Harun.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x