SEPUTARTANGSEL.COM - Komika Arie Kriting merespons aksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bersama kedua anaknya, Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo yang makan bakso bersama.
Momen Megawati makan bakso terjadi usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP selesai pada Kamis, 23 Juni 2022.
Selain itu, beberapa petinggi PDIP seperti Sekjen Hasto Kristiyanto hingga Yasonna Laoly ikut menyantap bakso bersama Presiden RI kelima tersebut.
Arie Kriting berharap momen makan bakso bersama jajaran PDIP ini bisa menepis pikiran publik yang menilai Megawati merendahkan tukang bakso.
Hal ini disampaikan oleh Arie Kriting melalui cuitan akun Twitter miliknya pada Jumat, 24 Juni 2022.
"Alhamdulillah. Semoga ini bisa memupus prasangka mendiskreditkan Tukang Bakso. Kalau begini kan enak," cuit Arie Kriting yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Arie_Kriting pada Sabtu, 25 Juni 2022.
Namun, Arie Kriting tetap menyinggung soal pidato Megawati yang menyinggung Papua saat Rakernas PDIP yang lalu.
"Sekarang kita tinggal tunggu mereka masing-masing menikah dengan orang yang berkulit gelap. Biar blending. Biar Indonesia banget. Support," ujarnya.
Sebelumnya, Arie Kriting sempat geram dengan pernyataan Megawati yang bercanda soal tidak mau memiliki menantu tukang bakso hingga menyinggung soal Papua.
Tak hanya itu, Megawati juga melontarkan candaan ke Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo dengan menyebut 'kopi susu'.
Meski dibalut dengan nuansa candaan, Arie Kriting tetap geram dengan pidato Megawati yang disampaikan dalam Rakernas PDIP, Selasa, 21 Juni 2022 kemarin.
Baca Juga: Pernyataan Megawati Soal Tukang Bakso Tuai Sindiran, Berlian Idris: Ucapannya Punya Basis Akademis
"Kalau mau mewujudkan Bhinekka Tunggal Ika, ya harus beragam. Gak ada urusan orang kulit hitam harus kawin campur sama yang lain," cuit Arie Kriting yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Arie_Kriting pada Kamis, 23 Juni 2022.
Kemudian, Arie Kriting juga mempertanyakan letak kesalahan orang yang memiliki kulit hitam dan menjadi tukang bakso.
"Memangnya kenapa kalau orang kulitnya gelap? Memang kenapa kalau jadi tukang bakso? Perasaan sebagai ras superior ini kok ya masih dipelihara," tegasnya.***