SEPUTARTANGSEL.COM - Penulis Novel, Okky Madasari turut mengomentari pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang dinilai bersikap rasis terhadap Papua.
Menurut Okky Madasari, pernyataan Megawati ke Papua bukan hanya sekadar rasis.
Okky Madasari mengungkapkan pernyataan Megawati secara jelas menyiratkan fisik orang Papua kurang Indonesia dan oleh karenanya harus dicampur.
Baca Juga: Pernyataan Megawati Soal Tukang Bakso Tuai Sindiran, Berlian Idris: Ucapannya Punya Basis Akademis
Hal itu diungkapkan oleh Okky Madasari melalui cuitan di akun Twitter @okkymadasari pada Kamis, 23 Juni 2022.
"Fokus saya lebih ke bagian Papua. Bukan sekadar rasis, tapi secara terbuka jelas menyiratkan bahwa secara fisik orang Papua itu 'kurang Indonesia' & karena itu harus 'dicampur'." kata Okky Madasari.
Novelis itu mengungkapkan pernyataan serupa Presiden kelima RI itu menimbulkan pertanyaan di masyarakat mengenai urgensi Papua bergabung dengan Indonesia.
"Hal2 seperti ini yg membuat kita bertanya: Lalu kenapa Papua harus bersama Indonesia?" ucapnya.
Sebelumnya, Megawati membicarakan persoalan rekayasa genetika dalam Rakernas II PDIP yang ditayangkan secara virtual di kanal YouTube PDI Perjuangan pada Selasa, 21 Juni 2022.
Awalnya, Presiden kelima RI itu mewanti-wanti anak-anaknya untuk tidak menikahi tukang bakso. Lalu, dia menyebut Indonesia negara yang bhineka tunggal ika.
Oleh karena itu, harus ada perpaduan, bukan hanya dari perasaan dan fisik, melainkan juga rekayasa genetika.
"Awas lho, kalau nyarinya yang kaya tukang bakso, sorry, jadi bayangkan saya pikir o piye iki rupane, maaf, tapi bukan apa, maksud saya manusia Indonesia ini kenapa?" ucap Megawati.
"Kan Bhineka Tunggal Ika ya. Jadi kan harus kan berpadu. Itu bukan hanya dari sisi fisik dan perasaan, tapi juga dari apa ya itu tadi rekayasa genetika itu lho," sambungnya.
Lebih lanjut, Megawati menceritakan pengalamannya saat ke Papua dan dia merasa berbeda sendiri dengan masyarakat di sana yang berkulit gelap.
Namun, putri Presiden pertama RI Soekarno itu mengatakan kondisinya saat ini di Papua sudah berbeda karena banyak masyarakatnya yang sudah bercampur.
"Papua itu kan hitam-hitam ya, iya, tapi maksud saya begini, waktu permulaan saya ke Papua, saya kok mikir lha kok aku dewekan yo," ujarnya.
"Tapi, sudah banyak lho sekarang yang mulai blending jadi Indonesia banget. Betul, rambutnya kriting karena kan Papua itu pesisiranan itu kan banyak pendatang, sudah berbaur," tukasnya.***