Selesai pembangunan pada tahun 1619, nama Jayakarta diganti dengan Batavia. Nama tersebut diambil dari nama nenek moyang bangsa Belanda Batavieren.
Jakarta Tokubetsu Shi (1942-1945)
Tidak banyak yang tahu, saat pendudukan Jepang di Indonesia mulai tahun 1942 kota diganti namanya menjadi Jakarta Tokubetsu Shi, artinya 'menjauhkan perbedaan'.
Nama ini disebut oleh Lasmijah Hardi dalam bukunya Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita yang terbit tahun 1987.
DKI Jakarta (1945-kini)
Setelah kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 dan pemerintah Jepang menyerah kepada sekutu, kata 'Tokubetsu Shi' dihilangkan. Jakarta resmi menjadi ibu kota negara Republik Indonesia.
Nama tersebut dikukuhkan kembali pada saat Jakarta masih menjadi bagian provinsi Jawa Barat oleh Wali Kota Jakarta (Kota Praja), Sudiro pada tahun 1956.
Baca Juga: Jadwal Konser Musik PRJ Kemayoran Jakarta Fair Selasa 21 Juni 2022, Ada Souljah dan Gangsta Rasta
Tiga tahun kemudian, 1959, Kota Praja Jakarta resmi menjadi wilayah Provinsi yang dipimpin Gubernur. Pemimpin pertamanya adalah Soemarno Sasroatmojo.