Henri juga mengatakan sulit mengetahui kondisi di bawah sungai Aare. Apabila memang terdapat batu-batuan di sana dan ternyata jasad Eril terselip di sana sulit untuk mencari dan memastikan apakah jasad Eril mengalami dekomposisi atau malah tertutup oleh sedimen.
Kondisi air yang dingin serta keruh membuat pencarian Eril sangat sulit untuk ditemukan.
Basarnas akan terus berupaya untuk membantu melakukan pencarian jasad Eril hingga membuat inovasi-inovasi menggunakan peralatan mencari ikan dan membeli sebuah alat yang bernama Aqua Eye.
Baca Juga: Ada Harapan Eril Ditemukan, KBRI Bern: Jika Cuaca Baik dan Pengunjung Sungai Aare Meningkat
Basarnas Indonesia sudah menggunakan teknologi canggih terbaru yang digunakan untuk melakukan pencarian.
Henri mengungkapkan bahwa Basarnas menggunakan underwater searching device, alat Aqua Eye, dan detector seperti radar untuk melakukan pencarian atau penyelamatan korban tenggelam di perairan.
Setelah konferensi pers pada Senin, 6 Juni 2022, hingga pada saat ini pihak KBRI belum kembali memberikan informasi terbaru terkait proses pencarian Eril.***