Network
Dokter yang juga merupakan seorang pengusaha ini menjelaskan, banyaknya balapan internasional akan menjadi wadah munculnya bibit muda pembalap Indonesia. Ini dikarenakan sirkuit makin banyak, tempat latihan juga mudah dicari.
Dalam lanjutan cuitannya, dokter ini mengatakan, pecinta otomotif tidak akan sibuk berdebat siapa penyelenggaranya. Mereka akan lebih sibuk membahas race dan pembalap.
"Saya yakin pecinta otomotif tidak akan sibuk berdebat soal siapa penyelenggaranya," kata Dokter Tirta.
"Saya yakin pecinta otomotif lebih sibuk bahas race nya, pembalapnya, daripada berdebat soal siapa penyelenggaranya. Udah bagus ada tontonan. Rugi / untung urusan penyelenggara, kita cuma nonton," sambung Dokter Tirta.
Baca Juga: Dokter Eva Nonton Formula E: Mas Giring Ganesha Kamu Duduk di Sebelah Mana?
Tidak hanya itu, Dokter Tirta juga mengungkapkan bagaimana dirinya rela mengeluarkan uang belasan juta untuk nonton F1 di luar Indonesia.
Dia menyukai Vettel saat masih di Ferrari dan mengikuti F1 sejak Hakkinen vs Schumi. Dokter juga mengaku, dia mengikuti MotoGp sejak Rossi masih di Honda kuning.
Dokter Tirta tidak peduli dengan debat soal politik yang ada dibalik penyelenggaraan MotoGP Mandalika dan Formula E Jakarta.
"Saya ga peduli ama debat soal politik di belakangnya, bukan urusan saya juga.. yg saya tau, dan ga da impact buat saya untuk debat soal itu," ungkapnya.
Baca Juga: Hendri Satrio Soroti Sponsor Formula E Jakarta: Jadi Mirip Perhelatan Luar Negeri
