Pasalnya Kabupaten Ende merupakan tempat di mana Presiden RI pertama Soekarno bersama istrinya, Inggit Garnasih diasingkan.
Di tempat itu juga Soekarno merumuskan Pancasila yang kemudian disampaikannya di pidato Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.
Hersu mengatakan, meski Kabupaten Ende memiliki banyak makna simbolis bagi keluarga Soekarno termasuk Megawati, Presiden RI ke-5 itu tetap tidak datang, baik ke lokasi peringatan maupun secara virtual.
Baca Juga: Jokowi Peringati Kesaktian Pancasila di Ende, NTT, Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno
Megawati mengungkapkan, alasan absennya dalam upacara Hari Lahir Pancasila adalah karena harus menghadiri seminar Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) yang menurutnya lebih penting.
"Agak sulit rasanya kita menerima penjelasan Megawati. Masalah waktu seminar ini kan tinggal baku atur seperti apa, sementara kegiatan Hari Lahir Pancasila pasti sudah terjadwal jauh-jauh hari sebelumnya," ujar Hersubeno Arief.
Padahal, kata Hersu, bukan hanya karena Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), tetapi upacara tersebut erat kaitannya dengan historis keluarga Soekarno.
"Dua peristiwa terakhir ini membuka mata publik, pasti ada sesuatu yang sangat serius antara Jokowi dan Megawati," tuturnya.
Lebih lanjut Hersu menilai, kedua tokoh tersebut telah memiliki agenda dan kepentingan sendiri yang sulit dipertemukan, sehingga sama-sama menghindari bertemu di beberapa acara penting.