Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan kecurigaanya terkait belum adanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi sponsor ajang balap mobil tingkat dunia Formula E.
Menurut Rocky Gerung, hal ini merupakan salah satu langkah istana agar jangan sampai elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melejit setelah penyelenggaraan Formula E.
Padahal, menurut Rocky Gerung dukungan BUMN pada event Formula E yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Sabtu, 4 Juni 2022 bisa menarik sponsor lain untuk beriklan dan menguntungkan pemerintah.
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Persiapan Formula E Lancar, Roy Suryo Nilai Kurang Dukungan Pemerintah Pusat
Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun sepakat dengan pernyataan mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu bahwa ajang Formula E sarat akan kepentingan politik.
"Memang harus kita akui ada aroma persaingan di situ dan rasanya tidak mungkin kalau BUMN kompak tidak memberikan sponsorship itu karena kebijakan mandiri mereka. Tapi, pasti mereka lihat-lihatan," kata Refly Harun, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 2 Juni 2022.
Refly Harun menduga, Menteri BUMN Erick Thohir mendapat arahan dari istana.
"Kira-kira ada green light tidak dari Erick Thohir, Erick Thohir lihat ada green light tidak dari mungkin istana," tambahnya.
Mantan Komisaris PT Jasa Marga itu melihat kemungkinan adanya pihak-pihak yang sengaja menginginkan agar Formula E tidak sukses.
Menurut Refly, hal semacam ini adalah konyol. Pasalnya, sebagai sebuah bangsa, menurutnya harus saling mendukung dalam perhelatan internasional yang diadakan di dalam negeri.
"Ini jadi agak lucu juga kita sebagai bangsa. Seharusnya kita boleh bertengkar, tapi kalau sudah ada perhelatan seperti ini ya sudah, kita sukseskan sama-sama," tuturnya.
Baca Juga: Jelang Gelaran Formula E Jakarta 4 Juni 2022, Ahmad Sahroni: Dag Dig Dug Serr Seran...
Mantan Staf Mahkamah Konstitusi itu mengungkapkan, ada seorang pendukung Jokowi yang mengusulkan agar BUMN tidak memberikan dukungan untuk acara yang menurutnya adalah panggung politik bagi Anies Baswedan.
"Suka atau tidak suka, perhelatan ini akan digelar pada 4 Juni nanti," tegas Refly Harun.***
