Ustadz Abdul Somad Klarifikasi Tentang Tudingan Ekstremis: Saya Akan Tetap Mengajar

- 23 Mei 2022, 11:15 WIB
Ustadz Abdul Somad beri klarifikasi terkait tudingan dirinya sebagai ekstremis
Ustadz Abdul Somad beri klarifikasi terkait tudingan dirinya sebagai ekstremis / YouTube.com/ TAMAN SURGA.NET/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ustadz kondang tanah air, Ustadz Abdul Somad (UAS) mendapat penolakan dari Pemerintah Singapura ketika berkunjung ke negara itu pada 16 Mei 2022.

Alasan pemerintah Singapura melakukan deportasi terhadap Ustad Abdul Somad, karena menganggapnya pro terhadap ekstremisme.

Pemerintah Singapura menilai ceramah Abdul Somad masuk kategori ekstremis. Hal ini misalnya ketika Abdul Somad menyatakan bom bunuh diri dalam konteks penjajahan Israel atas Palestina adalah jihad.

Baca Juga: Kabar UAS Ditolak di Madura Tak Terbukti, Hilmi Firdausi: Janganlah Kebencian Membuat Kalian Bersikap Tak Adil

Kemudian, pemerintah Singapura juga mempersoalkan penggunaan istilah 'kafir' untuk menggambarkan 'orang-orang non-Muslim'.

Menanggapi hal itu, Ustad Abdul Somad mengungkapkan bahwa semua yang dikatakan dalam materi ceramahnya sudah sesuai dengan ajaran agama Islam.

"Kalau itu dianggap sebagai ekstremis, maka biarlah semua orang mengatakan itu. karena itu bagian dari ajaran agama. Saya akan tetap mengajar," kata Abdul Somad dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter Muslim Cyber Army, @MCAOps pada Senin 23 Mei 2022.

Baca Juga: Eko Kuntadhi Unggah UAS Ditolak di Madura, Hilmi Firdausi: Jangan Kebencian Membuat Kalian Bersikap Tidak Adil

Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai bom bunuh diri di Palestina. Dalam materi itu, dalam konteks perang antara Palestina dengan Israel.

Abdul Somad menjelaskan sebagai jihad karena orang Palestina membela negaranya dari serangan Israel. Dan penjelasan materi itu memiliki dasar dari para ulama.

"Masalah tentang martir bunuh diri. Itu konteks di Palestina ketika tentara Palestina tidak punya alat apa pun untuk membalas serangan Israel dan itu bukan pendapat saya. Saya menjelaskan pendapat ulama, dan konteksnya saya menyampaikan itu di dalam masjid, menjawab pertanyaan jemaah," ungkapnya.

Kemudian berkenaan dengan masalah keberadaan jin yang berada dalam patung. Ustadz Abdul Somad, menjelaskan bahwa hal itu berlandaskan pada hadist nabi, yang berbunyi bahwa malaikat tak akan masuk ke rumah yang terdapat patung.

"Innal malaikata, malaikat, la tadkhulul buyut. Tidak masuk ke dalam rumah, fiha tamasil, di dalam rumah itu ada patung. Kenapa tidak mau malaikat masuk? Karena malaikat tidak masuk satu majelis dengan jin. Bukan malaikat itu takut. Dia tidak mau kotor. Itulah maka di rumah orang Islam tak boleh ada patung," jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegas Dukung Keputusan Singapura Deportasi Ustadz Abdul Somad? Cek Faktanya

Pemerintah Singapura juga mempermasalahkan sebutan kafir untuk non muslim. Ustadz Abdul Somad mengungkapkan bahwa istilah kafir merupakan istilah dalam ajaran agama Islam yang artinya ingkar. Karena itu, UAS mengaku tak akan menghilangkan istilah tersebut karena sudah termuat dalam ajaran Islam.

"Kan siapa saja yang tidak percaya Nabi Muhammad adalah rasul utusan Allah, maka dia adalah. Dan saya ini kafir. Saya tidak percaya kepada ajakan iblis dan setan, maka saya ini kafir. Kafir itu artinya ingkar. Itu adalah istilah dalam agama, agama kita. Masak kita hilangkan istilah-istilah agama hanya karena tidak mau orang lain tersinggung," katanya.

Ustadz lulusan Universitas Al Azhar Mesir ini menjelaskan bahwa dasar-dasar ceramah yang diberikannya telah sesuai dengan ajaran Islam.

Ustad Abdul Somad menekankan bahwa istilah kafir telah dijelaskan dalam Al Quran, dan itu sah sesuai ajaran Islam. Ini logikanya seperti ketika Islam mengharamkan babi, minuman keras dan perilaku LGBT.

Maka Ustadz Abdul Somad akan tetap menjelaskan babi haram, LGBT haram. Sekalipun suatu negara keberatan dengan pernyataan itu, maka baginya tak masalah jika dia tidak boleh masuk ke suatu negara karena itu.

"Nanti bisa aja keluar peraturan, 'Anda tidak boleh, kenapa? Karena mengatakan khamar haram, karena kita suka minum khamar. Anda tidak boleh masuk ke negara kami karena kami homo dan lesbi, Anda menolak itu'. Itu kan ajaran agama kita. Saya tidak pernah berhenti mengajarkan ajaran itu," tandasnya.

Ustadz Abdul Somad mengungkapkan bahwa dia tetap akan menyampaikan ceramah sesuai isi ajaran Islam, meskipun ada negara yang tidak menyukai isi ceramahnya.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x