Pendakwah yang akrab disapa UAS itu menegaskan, diperlukan kecerdasan untuk memahami ceramah para tokoh agama.
"Konteksnya di mana, intonasi suaranya bagaimana, menjelaskannya bagaimana. Makanya mesti ada aturan. Kalau dia menyampaikannya di dalam majelis sesama umat Islam, dalam kajian tertutup, maka dia menjelaskan tentang ajaran agamanya," tuturnya.
"Toh kita tidak pernah dengar kajian agama lain untuk mencari-cari kesalahan, gimana biar supaya nanti dia keseleo, dia salah sebut. Belum ada sampai hari ini orang Islam nuntut karena disebut domba tersesat," kata UAS menambahkan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegas Dukung Keputusan Singapura Deportasi Ustadz Abdul Somad? Cek Faktanya
Karena itu, UAS mengaku heran dengan pernyataan tertulis Kemendagri Singapura terkait dirinya.
UAS mempertanyakan, apakah mereka benar-benar memahami isi ceramahnya.
"Siapa yang sebetulnya menyampaikan poin-poin itu kepada mereka? Jadi, perlu kajian lebih mendalam," tuturnya.***