"Please @govesinapore give a clarification why this all happeneed. Thank you for your attention," pinta Ustadz Hilmi Firdausi.
Berdasarkan penelusuran dari tangkapan layar yang dibagikan Ustadz Hilmi, UAS menyebutkan dirinya sudah memenuhi semua persyaratan dan rute perjalanan.
Keluarga UAS sepertinya datang untuk berlibur. Rombongan terdiri dari lima orang dewasa dan dua anak-anak.
Rombongan tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura pukul 13.30 waktu setempat dan awalnya diizinkan masuk.
Namun, beberapa orang menarik UAS ke pinggir dari tempat orang lalu lalang. Ustadz tidak diizinkan lagi menemui rombongan.
Bahkan, ketika UAS akan memberikan tas berisi peralatan bayi ke istrinya yang berjarak 5 meter saja tidak diizinkan.
Istri UAS dan rombongan lain juga ditarik kembali ke ruangan imigrasi.
Setelah itu, UAS dimasukkan ke dalam ruangan 1x2 meter. Sementara istri dan lainnya berada di ruang lain.
Empat jam setelah kedatangan, tepatnya pukul 17.39 waktu setempat, UAS dan rombongan dipulangkan ke Batam dengan feri terakhir.