Network
SEPUTARTANGSEL.COM- Politisi PDI Perjuangan yang juga aktivis 98-an Adian Napitupulu mengungkap perjuangannya untuk menjawab cuitan Fahri Hamzah yang disebutnya pada Sabtu, 7 Mei 2022.
Dalam surat terbuka Adian yang diunggah di akun twitter Nalar @Paltiwest, Adian mengungkapkan kekecewaannya pada Fahri Hamzah saat masih duduk dan menjadi pimpinan di DPR RI.
Ardian mengungkap saat dirinya bersama aktivis 98 masih berjuang untuk membela ketidakadilan pada masyarakat pada 1999, saat itu Fahri Hamzah sudah duduk sebagai anggota DPR.
"Saya ingat ketika saya dkk tersisa yang masih di jalan tahun 1999, Fahri sudah menjadi Staff Ahli di MPR. Berikutnya tahun 2004 Fahri dilantik menjadi anggota DPR sementara saya dan kawan kawan masih di pukuli dan di tangkapi. 2008 Kantor Pengacara saya di Police Line," kata Adian Napitupulu melalui akun twitter NalaR ®️ @Paltiwest pada Kamis, 12 Mei 2022.
Baca Juga: Shireen Abu Akleh dan Daftar Para Jurnalis yang Dibunuh oleh Pasukan Israel Sejak Tahun 2000
Adian juga mengungkap beberapa kebijakan yang membuatnya kecewa saat Fahri Hamzah dan mengaku sebagai aktivis 98.
Salah satunya saat memutuskan penghentian penyidikan Kasus Trisakti.
"13 Maret 2007 DPR RI memutuskan agar penyidikan kasus Trisakti dan Semanggi tidak di teruskan. Saat itu bukankah *Fahri yang mengaku aktivis 98 itu juga sudah menjadi anggota DPR dan berada di komisi III, komisi terkait Hukum dan HAM*," tanya Adian.
Untuk satu itu, Adian mengaku kecewa dengan Fahri Hamzah. Akan tetapi ia mengaku tak menghakimi Fahri yang kala itu duduk sebagai pimpinan Komisi III yang membidangi Hukum dan HAM.
