Tolak Pernyataan Sandiaga Uno, Kawan Baik Komodo: Lagu Bapak di Forum PBB Indah Terdengar

- 7 Mei 2022, 11:39 WIB
Menaparekraf Sandiaga Uno pamerkan sedotan kreasi dari Belitung, Purun Eco Straw  sebagai salah satu pendukung pariwisata berkelanjutan
Menaparekraf Sandiaga Uno pamerkan sedotan kreasi dari Belitung, Purun Eco Straw sebagai salah satu pendukung pariwisata berkelanjutan /tangkapan layar Instagram @sandiuno/

SEPUTARTANGSEL.COM- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan sambutan di event 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang diadakan oleh United Nations General Assembly di UN General Assembly Hall, New York, Amerika Serikat, pada Rabu 4 Mei 2022 waktu setempat.

Dalam pidato bertema 'Membangun Ekosistem Parekraf Berkelanjutan' Sandiaga Uno memaparkan mengenai program pariwisata berkelanjutan yang sedang digalakkannya. 

Namun pernyataan Sandiaga Uno dalam pidato yang diunggah di akun twitternya mendapat bantahan dari pengiat lingkungan dan aktivis lingkungan di Taman Nasional Komodo, Kawan Baik Komodo.

Melalui akun twitternya @KawanBaikKomodo menolak pernyataan Sandi dengan memaparkan apa yang dilakukan Kemenparekraf di wilayah Labuan Bajo dan Komodo, NTT.

Baca Juga: Antisipasi One Way Arus Balik, Ini Tips Berkendara Aman dan Nyaman Saat Puncak Arus Balik Lebaran

"Maaf, Pak @sandiuno, lagu Bapak di forum PBB ini indah terdengar: "berkelanjutan", "mensejahterakan masyarakat", "indigenous people". Tp mengapa 400 Hutan Bowosie di Puncak kota Labuan Bajo dialihfungsi utk proyek2 resort, dan konflik dg warga diselesaikan dgn cara menggusur?" tanya akun Kawan Baik Komodo melalui twitternya @KawanBaikKomodo pada Jumat, 6 April 2022. 

Kawan Baik Komodo juga mempertanyakan ratusan hektar ruang hidup Komodo di Taman Nasional Komodo dijadikan konsesi bisnis sejumlah perusahaan. 

"Mengapa belum ada koreksi kebijakan kendati sudah ditegur
@UNESCO?" tanya @KawanBaikKomodo.

"Proyek jalan di hutan Bowosie ini adalah proyek kementerian Anda. Beginikah wujud konkret dari jargon berkelanjutan, mensejahterakan, dan 'indigenous people' itu?" lanjutnya.

Sebelumnya melalui twitternya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengunggah saat dirinya berpidato mengenai pariwisata berkelanjutan di Indonesia dan dunia. 

Sandi menjelaskan demi kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha serta lapangan kerja, pariwisata di Indonesia mengangkat kearifan dan budaya lokal masyarakat sebagai bagian dari inovasi dan adaptasi untuk memasuki tatanan ekonomi baru pasca pandemi.

Baca Juga: One Way Arah Jakarta Hingga 8 Mei, Hindari Keluar Jakarta Lewat Gerbang Tol Cikampek

"Kami di @Kemenparekraf terus memastikan bahwa program pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan ini sebesar-besarnya bermanfaat dan dapat mensejahterakan masyarakat," kata Sandi melalui akun twitter @sandiuno

Ia juga mencontohkan penggunaan sedotan yang dikatakannya sebagai eco straw.

"Seperti Purun Eco Straw yang saya bawa dari pulau Belitung. Ini adalah tindakan nyata dimana kita bisa menjadi pioner, mengganti sedotan berbahan dasar plastik dengan sedotan yang terbuat dari rumput," ungkapnya. 

Sandi juga menyadari masih banyak kearifan lokal lainnya yang bisa ditemukan di Indonesia dengan produk-produk kreatif dan inovatif. 

"Hal itu menjadi solusi dalam mengatasi dampak perubahan lingkungan," yakin Sandi. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini