Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Dosen dan Pakar Komunikasi Politik, Hendri Satrio menyoroti menteri yang menyerah melawan mafia.
Menurut Hendri Satrio, menteri menyerah melawan mafia justru disayang-sayang. Sementara saat dulu ada menteri yang berani malah diberhentikan.
Hal tersebut diungkapkan Hendri Satrio di media sosial Twitter miliknya.
"Dulu punya Menteri yang berani bubarin petral, berani lawan mafia, malah diberhentikan," ungkap Hendri Satrio sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @satriohendri, Senin 25 April 2022.
"Sekarang ada Menteri yang nyerah lawan mafia malah dirawat, dipupuk, disayang-sayang, di sini saya merasa sedih #Hensat #2024Gantian," lanjutnya.
Menanggapi cuitan Hendri Satrio yang juga pendiri lembaga survey Kebon Kopi, netizen satu suara. Mereka mengekspresikannya dengan cara yang berbeda-beda.
"Menteri melawan mafia, menteri out. Menteri nyerah dgn mafia, menteri aman. Klu sprt itu, mafia adalah penentu nasib menteri...Miris!!! #2021Gantian," kata @kabildjafar.
"Skr yg dibubarin, kelompok petral bahkan mungkin mafiannya sudah dekat dan jadi lingkarannya," ujar @adrarexa.
Hendri Satrio tidak menyebutkan nama menteri yang menyerah pada mafia dan disayang-sayang.
Namun, berdasarkan penelusuran SeputarTangsel.Com menteri yang membubarkan Petral, anak usaha dari PT Pertamina Persero adalah Rini Soemarno yang pada tahun 2015 menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Langkah Rini tersebut disetujui Presiden Jokowi dengan mengatakan, pembubaran Petral sebagai bagian memberantas mafia minyak dan gas (migas).
Rini sendiri menyelesaikan jabatannya sebagai menteri pada tahun 2019. Saat Presiden Jokowi terpilih untuk kedua kalinya, dia tidak ditunjuk kembali.***
