SEPUTARTANGSEL.COM- Politisi PDIP yang juga aktivis pada masa kekuasaan Orde Baru, Budiman Sudjatmiko mengomentari beberapa tokoh dan aktivis yang membandingkan pembangunan tol masa kekuasaan Jokowi dengan masa sebelumnya.
Menurut Budiman Sudjatmiko ketika oposisi Jokowi mulai membanding-bandingkan dengan kolonialisme Belanda dan otoriterisme Orde Baru yang dikatakan 'lebih baik' maka ada dua kemungkinan.
"1. Oposisinya kehilangan alasan moral, dan 2. Oposisinya kehilangan relevansi," kata Budiman Sudjatmiko di akun twitternya @budimandjatmiko pada Senin, 18 April 2022.
Budiman juga menyebut sebagai demokrasi yang mundur karena oposisi tak bermutu.
"Demokrasi mundur jg bisa krn oposisinya tak bermutu," ujar Budiman Sudjatmiko.
Menurut Budiman Sudjatmiko, untuk menjadi oposisi bermutu dan pemerintah yang bermutu, harus pernah merasakan ancaman eksistensial (hidup mati atau jatuh bangun) dalam perjuangan.
"Kalau modalmu kebencian, sentimen atau fasilitas saja, bakal: 1. mati gaya, 2. mati ide, dan 3. demam panggung," ujarnya lagi.
"Tanpa mengalami ancaman eksistensial (hidup mati atau jatuh bangun) dalam perjuanganmu, kamu paling banter cuma bisa menghasilkan story (kisah) baru tapi bukan history (sejarah) baru," lanjut Budiman Sudjatmiko.