Sujiwo Tejo Sindir Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Lewat Gelaran Wayang Presiden Jancukers

- 26 Maret 2022, 14:14 WIB
Sujiwo Tejo Sindir Perpanjangan Masa Jabatan Lewat Gelaran Wayang
Sujiwo Tejo Sindir Perpanjangan Masa Jabatan Lewat Gelaran Wayang /fpks.id/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden hingga kini masih dikhawatirkan akan digulirkan lagi. 

Budayawan Sujiwo Tejo pun tak setuju dengan wacana yang ramai jadi sorotan.

Melalui gelaran wayangnya, Sujiwo Tedjo melontarkan sindiranya terkait wacana perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode.

Pertunjukan wayang bertema Pagelaran Wayang Kulit Kontemporer yang dibawakan Sujiwo Tedjo berjudul ‘Brajadentist Mbalelo’.

Baca Juga: Lirik Lagu Terbaru Syakir Daulay dan Nadzira Shafa, Sambut Ramadhan 2022

Dalam lakon ‘Brajadentist Mbalelo', Sujiwo Tejo mengangkat kisah sebagai lakonnya adalah seorang Presiden Jancukers.

Dikisahkannya di masa pemerintahan Presiden Jancukers ada permintaan untyk memperpanjang masa jabatan.

Cerita yang diangkatnya sebagai sindiran pada para piolitikus yang melontarkan wacana melanggar konstitusi.

Sujiwo Tejo juga banyak menyinggung sejumlah isu yang saat ini sedang hangat di tengah masyarakat.

Kisah berbagai isu yang beredar berkaitan dengan Presiden Jancukers diangkat dalang Sujiwo Tedjo pada bagian episode goro-goro.

Sujiwo Tejo sempat menanyakan wacana perpanjangan masa jabatan kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu.

“Sikap PKS gimana, Pak?” tanya Sujiwo dikutip SeputarTangsel.com dari website resmi PKS pada Sabtu, 26 Maret 2022.

Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat 1 Ramadhan pada 1 April 2022, Ada 101 Lokasi Titik Rukyatul Hilal di Indonesia

“PKS tegas menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden karena melanggar konstitusi,” jawab Syaikhu.

Sujiwo menanggapi pernyataan Syaikhu dengan memberi perumpamaan soal kepala dan peci yang kekecilan.

Hal itu yang secara implisit mengkritik rencana perubahan konstitusi untuk menambah masa jabatan Presiden.

“Kalau kepala itu diibaratkan sebagai konstitusi, dan peci itu adalah kebutuhan. Saat kebutuhan itu tidak lebih besar, tidak cukup di kepala, maka apakah konstitusinya (kepala) yang harus dikecilkan (diubah)?” ujar Sujiwo.

Ahmad Syaikhu, memberikan apresiasi kepada Sujiwo Tejo yang berkenan untuk kembali mengisi acara PKS dan menyajikan pertunjukan yang sarat nilai dan pesan moral.

Baca Juga: Naik KA Cikuray dari Jakarta ke Garut Cuma Rp45 Ribu Bisa Pesan Online

Ditambahkannya wayang bukan hanya sebagai sebuah tontonan semata, melainkan juga tuntunan.

Pesan moral yang ditunjukkan dalam pagelaran wayang yang dibawakan Sujiwo Tejo sarat dengan pengetahuan. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini