Rencana Amandemen UUD 1945 Diduga Akan Dimanfaatkan Penumpang Gelap, Rocky Gerung: Sosoknya Pegang Big Data

- 19 Maret 2022, 13:39 WIB
Rocky Gerung pengamat politik, ungkap ciri penumpang gelap yang diduga akan memanfaatkan rencana amandemen UUD 1945
Rocky Gerung pengamat politik, ungkap ciri penumpang gelap yang diduga akan memanfaatkan rencana amandemen UUD 1945 /Tangkap Layar YouTube Refly Harun/

Bahkan sejumlah cara nampaknya masih akan terus dipersiapkan agar perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dapat terlaksana.

"Kita ingin agar politik kita itu betul-betul diasuh secara transparan karena kasak-kusuk untuk tiga periode masih berlangsung," ungkap Rocky.

"Sejumlah siasat masih dipersiapkan, karena cuma itu satu-satunya cara supaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertahan supaya tidak ada problem politik maupun pidana," sambungnya.

Sebagaimana diketahui publik, sebelumnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa berdasarkan analisa big data terdapat sekitar 110 juta pengguna media sosial yang membahas wacana penundaan Pemilu 2024.

Pernyataan tersebut lantas disorot karena banyak masyarakat hingga pengamat yang meragukan big data tersebut.

Baca Juga: Luhut Klaim Kantongi Aspirasi Rakyat Ingin Pemilu 2024 Ditunda, Roy Suryo: Bukan Hanya Politik, tapi Kejujuran

Di sisi lain, sikap Joko Widodo terkait polemik perpanjangan masa jabatannya sebagai presiden juga dikritisi Rocky Gerung yang dinilai belum tegas menunjukan sikapnya.

Padahal Rocky menilai, sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menentang adanya amandemen UUD 1945 ataupun perpanjangan masa jabatan presiden merupakan sindiran keras kepada sosok nomor satu di Indonesia itu.

"Sikap Bu Mega merupakan sikap konstitusional karena berdasarkan konstitusi Bu Mega memberikan sinyal atau bahkan bukan sekadar sinyal, teguran pada pak Jokowi supaya taat pada konstitusi," jelas Rocky.***

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x