Luhut Usul Jabatan Jokowi Diperpanjang 3 Tahun Demi Indonesia, Habib Noval Assegaf: Banyak Tekanan Bos Proyek?

- 13 Maret 2022, 10:28 WIB
Habib Noval Assegaf komentari usul Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan agar jabatan Presiden Jokowi diperpanjang
Habib Noval Assegaf komentari usul Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan agar jabatan Presiden Jokowi diperpanjang /Twitter.com/@NovalAssegaf

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar jabatan Presiden Jokowi diperpanjang tiga tahun.

Usul perpanjangan masa jabatan Jokowi ini disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan melalui podcast Deddy Corbuzier pada Jumat, 11 Maret 2022 lalu.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, perpanjangan jabatan Jokowi bisa berdampak pada Indonesia yang lebih baik.

Baca Juga: Luhut Ngaku Capek Ngurus Indonesia, Hidayat Nur Wahid: Istirahat Saja, Jangan Malah Bermanuver Tunda Pemilu

Selain itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga memuji kinerja dan pencapaian Jokowi selama memimpin Indonesia.

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Jokowi banyak dipuji para pemimpin dunia.

Menanggapi pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan, Habib Noval Assegaf ikut buka suara melalui akun media sosial pribadinya.

Baca Juga: Luhut Usul Jabatan Presiden Jokowi Diperpanjang untuk Indonesia Lebih Baik, Alvin Lie: Sekalian Saja 3 Abad

Habib Noval Assegaf mengaku heran mengapa mantan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu ingin pelaksanaan Pemilu 2024 ditunda.

"Kenapa pak Luhut yang sangat ingin pemilu ditunda?" kata Habib Noval Assegaf, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @NovalAssegaf pada Minggu, 13 Maret 2022.

Habib Noval Assegaf juga menanyakan Luhut apakah dirinya tengah banyak tekanan dari bos proyek.

"Banyak tekanan dari bos proyek?" ujar Habib Noval Assegaf.

Baca Juga: Luhut Klaim Kantongi Aspirasi Rakyat Ingin Pemilu 2024 Ditunda, Roy Suryo: Bukan Hanya Politik, tapi Kejujuran

Sebelumnya, pada siaran podcast yang sama, Luhut juga mengklaim telah mengantongi data aspirasi rakyat yang ingin pelaksanaan Pemilu 2024 ditunda.

Ia mengklaim, Big Data telah mencatat 110 juta percakapan publik terkait usulan penundaan Pemilu 2024 di media sosial (medsos).

Berdasarkan Big Data tersebut, Luhut mengarakan rakyat Indonesia menolak penyelenggaraan Pemilu pada masa pandemi dan menghabiskan anggaran hingga ratusan triliun Rupiah.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah