Siti Nadia juga mengungkapkan salah satu upaya pengendalian kasus dilakukan melalui vaksinasi kepada 208 juta lebih penduduk untuk memberikan proteksi, bukan hanya kepada penduduk, tapi juga level komunitas.
"Kunci utamanya vaksinasi untuk proteksi menekan laju penularan kurang dari satu kasus. Cakupan vaksinasi harus luas, selain luas juga punya efikasi tinggi, makanya vaksinasi penguat dipercepat dan perlindungan kelompok rentan dilakukan, kami cegah orang sakit," tuturnya.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap Vaksinasi Booster untuk Masyarakat Umum Paling Lambat Awal Februari
Oleh karena itu, pemerintah mulai melakukan pelonggaran mobilitas penduduk secara bertahap.
"Pemerintah tidak langsung mencabut, tidak menggunakan masker lagi. Perlu dilihat dari sisi kesehatan masyarakat, survailens, fasilitas kesehatannya, ini pertimbangan perubahan dari pandemi terkendali dan praendemi, disesuaikan kondisi yang ada," tandasnya.
Lebih lanjut, Siti Nadia menuturkan bahwa pemerintah tidak terburu-buru untuk menyatakan endemi.
Pemerintah pun terus berupaya mengamati tren kesehatan dunia, tak hanya dalam aspek kesehatan, tapi juga menyusun peta jalan menuju endemi.***