Network
Lucy Wiryono kemudian memberikan contoh Sirkuit COTA di Amerika Serikat. Pada bulan September 2021, sirkuit mendapat protes karena sirkuit bergelombang.
Pengelola sirkuit yang berada di Texas ini langsung melakukan pengaspalan ulang sebelum tempatnya digunakan kembali untuk bertanding, Januari 2022. Jadi kritik terhadap kondisi track adalah hal yang biasa.
"Sente the tone people. Lihat, dengerin, kritiknya apa. Apakah ada yang bilang batalin aja MotoGp-nya? Kan nggak, Kondisi track-nya diperbaiki, Itu pun juga yang ngomong ridwer-ridernya kok. Marahain aja rider yang komplen. Bilang aja mereka nggak suportif, begitu," kata Lucy,
Dalam utasnya, Lucy terus mengakui Sirkuit Madalaika adalah salah satu sirkuit terindah dalam MotoGP. Namun, aspek leamanan tetap harus menjadi prioritas utama. Tidak ada salahnya mengevaluasi dan melakukan penyesuaian untuk mendapatkan yang terbaik.
Lucy mengingat kembali, terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP adalah tahun 1997 di Sentul. Sekarang jadi tuan rumah kembali setelah 25 tahun dengan lokasi yang jauh berbeda. Wajar jika rider minta perbaikan. Sirkuit yang sudah secara reguler menyelenggarakan MotoGP juga terus menerus melakukan evaluasi.
Baca Juga: Tim dan Pembalap MotoGP Bersiap Lakukan Tes Pramusim di Sirkuit Mandalika
"Sirkuitnya bagus, iya memang. Tapi kan nggak bisa mentok di bagus aja. #motogp adalah olahraga ekstrem yang taruhannya adalah nyawa rider itu sendiri. Kalau jadi orang yang gampang panas dengan kritik, gimana mau maju?" tanya Lucy.
"Terakhir, tetapi tidak kalah penting, kami semua merasa gembira melihat para rider menikmati Lombok seolah-olah mereka sedang berlibur dalam waktu singkat. Namun, kita perlu ingat, bahwa #motogp adalah olahraga ekstrem yang taruhannya tinggi. Keselamatan pengendara harus menjadi prioritas utama," pungkas Lucy Wiryono. ***
