Denny Siregar Ngarang Bebas Soal Bendungan Wadas, Yunarto Wijaya: Caper dan Cuma Nambah Masalah

- 11 Februari 2022, 10:53 WIB
Yunarto Wijaya menanggapi tulisan Denny Siregar soal pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas
Yunarto Wijaya menanggapi tulisan Denny Siregar soal pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas /Twitter/@yunartowijaya/

SEPUTARTANGSEL.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya merespons tulisan pegiat media sosial Denny Siregar soal pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Denny Siregar membuat pernyataan di Desa Wadas akan dibangun Bendungan Raksasa tertinggi di Indonesia dan tertinggi kedua di Asia Tenggara.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar petani di daerah setempat mendapatkan hasil sebanyak 2 kali dalam setahun.

Baca Juga: Bicara Keras Bela Warga Wadas yang Ditahan, Alissa Wahid Akui Akun Twitternya Diserang Netizen

Bahkan dirinya menilai LSM pembela warga yang menolak pembangunan bendungan itu 'Kalau gak rusuh, gak makan'.

Pernyataan Denny Siregar itu dinilai oleh Yunarto Wijaya sebagai pernyataan yang memperkeruh suasana.

Hal itu disampaikan oleh Yunarto Wijaya melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Kamis, 10 Februari 2022 dengan mengunggah tangkap layar pernyataan Denny Siregar.

Baca Juga: Mahfud MD Disebut Berbohong Soal Insiden Desa Wadas, Hersubeno Arief: Jangan Sampai Pemerintah Dianggap Hoaks

"Paragraf 1 & 2 sepertinya benar, paragraf 3 debatable, paragraf selanjutnya ngehek, caper dan cuma nambah masalah," cuit Yunarto Wijaya yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @yunartowijaya pada Jumat, 11 Februari 2022.

Cuitan Yunarto Wijaya lantas direspons oleh salah satu netizen dengan akun @mata_anggaran yang mengaku tinggal di sekitar Desa Wadas di kolom komentar.

Pemilik akun Twitter @mata_anggaran itu menegaskan tulisan Denny Siregar itu mengarang bebas.

Baca Juga: Warga Wadas Tolak Permohonan Maaf Ganjar Pranowo, Mahfud MD Disinggung Rocky Gerung: Ini Gila Kan?

Menurut netizen tersebut, wilayah sekitar Desa Wadas seperti Kedung Loteng, Kaliurip, hingga Kedung Pucang, tidak pernah mengalami kekurangan air.

Bahkan dia menilai mendapatkan hasil panen dua kali selama satu tahun merupakan hal yang wajar.

"Paragraf 2 udah ngarang bebas om. Saya tinggal di sekitaran sana sejak lahir sampai usia 18 tahun. Daerah wadas dan desa2 sekitarnya seperti kedung loteng, kaliurip, kedung pucang, tidak pernah kekurangan air. Sawah pakai irigasi dan panen setahun 2x itu lumrah," ungkapnya.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini