IKN Dinamai Nusantara, di Mata Sejarawan Sejarah Majapahit Terlalu Dibesarkan

- 18 Januari 2022, 17:11 WIB
Hasil pradesain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) buatan pematung Nyoman Nuarta dipamerkan Presiden Joko Widodo.
Hasil pradesain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) buatan pematung Nyoman Nuarta dipamerkan Presiden Joko Widodo. /Instagram.com/@jokowi

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan nama Ibu Kota Negara Baru dengan Nusantara pada Senin, 17 Januari 2022.

Nama ini sangat bermakna kebesaran, kekuatan serta persatuan.

Nama Nusantara tak lepas dari sejarah Majapahit dan Sumpah Palapa yang digaungkan Mahapatih Gajah Mada.

Akan tetapi para sejarawan mengungkap banyak pendapat mengenai Nusantara.  

Baca Juga: Mardani Ali Sera Sebut Banyak Proyek Nasional Banyak yang Gagal Hingga Singgung Ibu Kota Negara Baru

Salah satunya Téuku Djóuhan yang tak sepakat dengan kekuasaan Majapahit yang dianggapnya terlalu besar dengan menguasai Nusantara. 

Melalui akunnya @TeukuDjouhan mengungkapkan bahwa sejarah Nusantara yang dikuasai oleh Majapahit terlalu dibesarkan. 

Teuku Djouhan juga menyatakan berdasarkan ahli sejarah lain yang membantah bahwa Majapahit pernah menguasai Nusantara.

"Terlalu Dibesarkan Sejarah Majapahit Ini, Prof CC Berg dan Prof Hilmy Bakar, Sudah Berulang Kali Membantah Pernyataan Bahwa Majapahit Menguasai Nusantara," kata Teuku Djouhan pada 17 Januari 2022. 

Bahkan Teuku Djouhan menjelaskan bahwa klaim Majapahit menguasai Nusantara tidak benar. Sebab dikatakannya bahwa sejarah mencatat Majapahit kewalahan saat diserang oleh Kerajaan Kediri yang merupakan tetangganya sendiri. 

Bahkan dikatakan juga, Majapahit kalah saat mendapat serangan dari Padjajaran. 

Baca Juga: Dody Sudrajat Cemas Mayang-Chika Kabur dan Star Syndrome Seperti Vanessa Angel, Netizen: Takut Gak Dapat Cuan

"Wong Melawan Kerajaan Tetangga Nya Kediri Saja Sudah Kewalahan. Ditambah Diserang Padjajaran," papar Teuku Djouhan. 

Penjelasan Teuku Djouhan tersebut juga berdasarkan pada pernyataan beberapa arkeolog yang mengungkapkan mengenai sejarah Majapahit. 

"Pernyataan Ahli Arkeolog Epitaf Sejarah Kuno Pak Hasan Djafar, Tamatan UI Dalam Skripsi Nya Perihal Majapahit. Beliau megatakan Tidak Ada Itu Majapahit Menguasai Nusantara, Yang Ada Hanya " Mitra Sasata = Menjalin Hubungan Sesama Untuk Berdagang," ungkapnya lagi. 

Teuku Djouhan menyimpulkan bahwa Majapahit bukanlah penakluk Nusantara seperti yang digambarkan selama ini. 

Akan tetapi pendapat yang dikemukakan bahwa Nusantara dikuasai oleh Majapahit hingga Thailand dan Vietnam hanyalah sesuai yang dipaparkan dalam Kitab Pararaton. 

Kitab Pararaton dibuat berdasarkan sumber-sumber di dalam istana Majapahit sendiri atau biasa disebut dengan istanasentris. 

Baca Juga: Presenter Dunia Lain, Harry Pantja Alami Stroke Begini Kondisinya Sekarang

"Jadi Bukan Menaklukkan, Rata Rata Mereka Mengambil Sumber Dari Kitab Pararaton yang sangat istanasentris dan mencampurkan fakta dengan mitos," jelas Teuku Djouhan menirukan penjelasan Sejarawan Hasan Djafar.

Nama Nusantara kini kembali ramai mengingatkan Bangsa Indonesia terhadap kekuatan dan kebesaran Nusantara. 

Nama ini sangat erat dengan sejarah Majapahit, terutama saat kekuasaan Hayam Wuruk dan patihnya Gadjah Mada yang sangat populer dengan Sumpah Palapa. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x