Pada hari Sabtu 19 Januari 2013, komplek Istana mengalami banjir.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menlu Marty Natalegawa ketika itu memeriksa kawasan istana yang kebanjiran.
Keduanya bersama beberapa kru istana kompak menggulung celana setinggi lutut.
Baca Juga: BCA Expoversary 2020 Dihadiri Lebih 50 Ribu Pengunjung dan Transaksi Tembus Rp 5,6 Triliun
Presiden SBY ketika itu bahkan sampai menunda pertemuan dengan Presiden Argentina, Cristina Fernandez De Kirchner.
Pada Senin 9 Februari 2015, kawasan istana juga mengalami banjir bersama sebagian wilayah ibukota.
Banjir yang menyentuh Istana itu diketahui Presiden Jokowi saat ia berada di Filipina dalam rangkaian lawatan kenegaraan.
Baca Juga: Motor Honda Beat Street B 4361 SJX Baru 4 Bulan Dibeli, Dicuri Maling Tak Punya Hati
Jokowi diberitahu oleh Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok melalui pesan singkat (SMS).
"Tanyakan (soal banjir) ke Pak Gubernur DKI Jakarta. Tapi tadi saya di-SMS Pak Gubernur bahwasanya banjir. Mungkin besok saya akan undang Pak Gubernur," ucap Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (10/2/2015) dini hari. (*)