Emil Salim: Dulu Hujan Deras Disambut Gembira, Kini DItakuti

- 8 Desember 2021, 20:33 WIB
Prof. Emil Salim bercerita tentang hujan yang dulu disambut gembira dan kini ditakuti.
Prof. Emil Salim bercerita tentang hujan yang dulu disambut gembira dan kini ditakuti. /Foto: Twitter @Emilsalim2010/

Cuitan Prof. Dr. Emil Salim yang juga seorang ekonom disukai oleh lebih dari seribu netizen. Beberapa di antaranya membalas di kolom komentar. Mereka setuju dengan penilaian sang profesor.

"Betul,Prof .. Nggak di kota, nggak di desa terjadi banjir, karena pembangunan tidak boleh berhenti akibat deforestasi," ujar @Bordiantar4.

"Hutan Indonesia di awal tahun 70-an dibabat habis, kayu diekspor, hutan diterlantarkan, Akibatnya hujan menjadi malapetaka, banjir dan longsor," ujar @HendiUnpad74.

Ani Hasibuan, salah seorang dokter yang juga aktivis sosial, mempertanyakan berapa lama eksploitasi dilakukan hingga mendatangkan bencana.

Baca Juga: Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Emil Salim Cuitkan Kesedihan, Tak Ada Lagi Kalpataru dan Adipura

"Izin bertanya, Bapak. Apakah bencana banjir yang terus-menerus terjadi ini, hasil eksploitasi dalam 10 tahun terakhir atau sesungguhnya adalah hasil dalam 50 tahun terakhir?" tanya Ani Hasibuan dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @tondimuh9, Rabu 8 Desember 2021.

"Seberapa lama dan massif eksploitasi dilakukan sehingga mendatangkan bencana kontinyu? Syukron dan sehat selalu, Bapak. Tabik," sambung Ani Hasibuan. ***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x