Refly pun mempertanyakan kepentingan Dudung Abdurachman ketika hadir dalam konferensi pers terkait kasus penembakan tersebut. Dia mengatakan, wilayah sipil dan militer harus dapat dibedakan.
Menurutnya, kedaulatan ada dalam konteks pertahanan negara, berbeda dengan wilayah sipil.
Baca Juga: Komika McDanny Islah Bertemu Pengacara Habib Rizieq Shihab dengan Mediator Arie Untung
"Kita harus bisa membedakan civilian supremacy, wilayah sipil dan wilayah militer. Pengertian kedaulatan, panglima, itu adalah dalam konteks ketahanan negara. Tapi dalam konteks civilian supremacy ya nggak bisa begitu," ujarnya.
"Panglima dari DKI itu adalah Anies Baswedan. Dia lah yang menjadi Kepala Daerah, yang wajib menjaga keamanan, menjaga kenyamanan warga. Tentu dengan bantuan pihak kepolisian karena pihak kepolisian memang menjadi pelindung dan pengayom masyarakat," sambungnya.
Meski begitu, dia menyayangkan konsep kepolisian yang disatu komandokan secara nasional sehingga para kepala daerah tak memiliki kaki tangan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pasalnya, konsep ini membuat kepimimpinan, baik kepemimpinan sipil maupun kepolisian terlihat seperti terpecah-pecah. Karenanya, dia mengatakan bahwa dibutuhkan polisi nasional dan lokal.***