Sementara, seperti yang diketahui, Jokowi telah memperkenalkan tujuh stafsus generasi mileneal itu sejak 21 November 2019 silam.
Sayangnya, stafsus milenial itu menuai ragam kritikan dari publik.
Andi Wahyudin dalam acara yang digelar secara daring menilai bahwa keberadaan stafsus milenial itu hanyalah menciptakan kontroversial di tengah-tengah masyarakat.
Dia pun sepakat dengan opini sejumlah pihak yang menginginkan agar stafsus milenial itu dibubarkan.
"Jadi buat apa juga gitu, ngabis-ngabisin anggaran saja saya rasa," ucap Andi Wahyudin.
Lebih lanjut, Andi Wahyudin mengatakan keberadaan stafsus milenial itu seharusnya dapat melahirkan ide kebijakan baru, yang nantinya dapat memberikan kesempatan kepada kaum milenial untuk bereskpresi lebih luas.
Baca Juga: Idap Kanker Prostat, SBY Lapor Presiden Jokowi Akan Jalani Perawatan ke Luar Negeri
Adapun daftar nama-nama stafsus milenial pilihan Jokowi tersebut di antaranya menjabat sebagai CEO hingga pendiri komunitas/usaha besar di Indonesia, yakni:
1. CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra.
2. CEO Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung;
3. CEO Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara;
4. CEO Kitong Bisa Gracia Billy Mambrasar;
5. Santri anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aminuddin Maruf.
6. Penggerak Thisable Enterprise Angkie Yudhistia;
7. Penggerak Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi.***