SEPUTARTANGSEL.COM- Sebuah platform berbagi informasi bernama LaporCovid-19 memprotes keterlibatan TNI yang selama ini ikut dalam penanganan wabah Covid-19 di Indonesia.
Dalam protesnya melalui akun media sosialnya @LaporCovid19 tersebut mengungkapkan bahwa TNI tak perlu cawe-cawe (ikut campur) dalam urusan kesehatan
"76 tahun TNI harusnya bisa lebih matang urus pertahanan, bukan justru cawe-cawe urus krisis kesehatan," protes LaporCovid-19 melalui twitternya @LaporCovid pada 5 Oktober 2021.
Menanggapi hal tersebut banyak tenaga medis yang memprotesnya. Termasuk Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban.
Melalui akunnya Zubairi Djoerban @ProfesorZubairi menyodorkan bukti saat Covid-19 sedang dalam puncaknya, nakes dari TNI sangat membantu, dan pembangunan rumah sakit darurat Covid-19 sangat terbantu dengan adanya TNI.
"Ketika pandemi sedang di puncak, saya harus katakan, tentara lah yang bantu bangun rumah sakit darurat, menambal jumlah relawan yang berkurang, mengirim nakes dan dokter ke rumah sakit yang kolaps. Belum lagi bantu percepatan vaksinasi. Itu yang saya tahu. Terima kasih," papar Zubairi Djoerban pada 6 Oktober 2021.
Tak hanya Zubairi Djoerban yang memprotes pernyataan tersebut, dokter dr. Andi Khomeini Takdir atau biasa disapa dengan dokter Koko yang aktif memberikan edukasi mengenai Covid di media sosial juga menyanggah pernyataan LaporCovid.