Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Nama Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha ramai menjadi perbincangan di media sosial usai menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong.
Pernyataan Giring yang menyebut Anies Baswedan sebagai pembohong mendapat sorotan dari Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban.
Menurut Zubairi Djoerban, Giring seharusnya bersikap objektif atas kinerja Anies Baswedan.
Baca Juga: Ungkap Kasus Video Mesum Viral, Polsek Cisoka Periksa Dua Pengelola Objek Wisata Tebing Koja
Jika pekerjaannya sebagai Gubernur DKI Jakarta baik, maka harus diapresiasi.Sementara, jika pekerjaan Anies Baswedan buruk, maka harus dikritik.
"Harus fair. Pekerjaan baik harus diapresiasi, yang buruk harus dikritik," tulis Zubairi Djoerban, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Kamis, 23 September 2021.
Zubairi menyarankan agar Giring belajar memiliki hati yang besar dan tidak hanya mencari panggung untuk menjadi besar.
Baca Juga: Pengumuman Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 21, Simak Cara Cek Lolos atau Tidak di Sini!
Menurutnya, kini masyarakat sudah pintar. Terlebih, literasi masyarakat tentang pandemi juga sangat bagus.
"Belajarlah memiliki hati yang besar. Jangan cuma bisa cari panggung untuk jadi besar. Publik sudah pintar. Apalagi literasi mereka tentang pandemi itu bagus," ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Satgas Covid-19 IDI tersebut mengingatkan eks vokalis grup musik Nidji itu untuk tidak menggiring dan memprovokasi masyarakat terus-menerus.
Baca Juga: Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 21? Begini Caranya Mengikuti Pelatihan
"Jangan mengGiring dan provokasi terus. Paham?" pungkasnya.
Sebelumnya, Giring mengatakan bahwa Anies Baswedan merupakan seorang pembohong.
Menurutnya, kebohongan Gubernur DKI Jakarta itu terlihat dari sikapnya yang pura-pura tidak peduli terhadap masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap melaksanakan Formula E.
Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memilih Anies Baswedan pada pelaksanaan Pilpres 2024 mendatang.***
