Refly Harun Jawab Kabar Megawati Sakit dan Masuk ICU Begini

- 10 September 2021, 00:05 WIB
Kolase foto Megawati dan Refly Harun
Kolase foto Megawati dan Refly Harun /Instagram/@megawati.sukarnoputri/@reflyharun

SEPUTARTANGSEL- Refly Harun pakar Tata Negara, membahas Kabar Megawati dilarikan ke ICU RS Pusat Pertamina Jakarta Selatan pada 9 September 2021. 

Melalui kanal Live Youtube Refly Harun menjawab, No Proof for Yes or No.

Refly melanjutkan, meski begitu tidak bisa mengatakan dia baik-baik saja, tapi tidak bisa mengatakan dia sakit.

"Sudah ada bukti yang proofen yaitu current situation-nya. Tapi kita juga tidak," jawab Refly Harun.

Baca Juga: Bercengkrama dengan Anak Pengidap Kanker, Ganjar Pranowo Minta Dipanggil Kakak

Refly menjelaskan kenapa kesehatan Megawati menjadi hal yang penting. Refly pun memaparkan seperti halnya kesehatan Bung Karno saat G30S PKI. 

"Sama seperti G30S PKI di mana kesehatan Sukarno bakal menjadi sebuah spekulasi yang akan menentukan gerak politik banyak orang atau kelompok saat itu," ucap Refly Harus memberikan gambaran. 

Refly melanjutkan, Megawati akan menentukan banyak hal, pertama adalah posisi di PDIP dan kedua akan menentukan koalisi istana. 

Posisi di PDIP, jika Megawati mengundurkan diri dari kepemimpinan, apalagi sebelum 2024 akan memunculkan konstelasi.

Baca Juga: Megawati Dikabarkan Sakit Hingga Koma, Hersubeno Arief: Para Petinggi PDIP Beri Jawaban Berbeda-beda  

"Paling tidak akan ada 2 persaingan, dari trah Bung Karno ada Puan Maharani dan Prananda,  dan non Bung Karno, anyone. Siapa saja," tambahnya. 

Sedangkan dalam koalisi istana, orang akan mempersoalkan apakah grand skenario untuk berpesta antara pendukung istana masih bisa dipertahankan jika Megawati tidak ada. 

Kalau penggantinya Jokowi, koalisi bisa saja diperkuat  tetapi bisa juga malah mengalami keretakan. 

Refly juga mengingatkan bahwa PDIP tidak punya pengalaman dalam pergantian kepemimpinan sejak berdiri, selama 23 tahun.

Baca Juga: Prabowo Subianto Kenalkan 'Keluarga' Baru: Mika, Miki dan Miko

Ia mencontohkan orang-orang yang berusaha menggantikan Megawati justru tersingkir, seperti Dimyati Hartono, Roy BB Janis, Eros Djarot.

"Mereka coba menggantikan tetapi terpental dari elit PDIP dan hanya orang-orang yang loyal ke Megawati yang bertahan," ujarnya. *** 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x