Memahami Perbedaan Soal Cerita FPB dan KPK pada Matematika, Disertai Contoh dan Pembahasannya  

- 9 September 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi belajar soal cerita FPB dan KPK
Ilustrasi belajar soal cerita FPB dan KPK /Foto: Pexels/ Artem Podrez///

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) merupakan materi pelajaran Matematika SD yang diajarkan mulai kelas 4 sampai 6 SD. 

Namun, yang sering menjadi masalah dalam materi FPB dan KPK pada Matematika adalah membedakan keduanya dalam soal cerita. Hal ini terkadang dianggap lebih rumit dibandingkan perhitungannya sendiri.

Benarkah membedakan FPB dan KPK dalam Matematika sulit? Tentu saja tidak jika kamu dapat mengetahui ciri masing-masing soal.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Rasio atau Perbandingan Buku Tema 2 Kelas 6 SD MI Edisi Revisi 2018 Halaman 135  

Ciri FPB dan KPK

Ciri soal cerita FPB dan KPK, menurut Ida Irawati, SPd, Guru di SDN Kedaung, Ciputat, Tangerang Selatan sebagaimana yang dihimpun SeputarTangsel.Com adalah sebagai berikut.

Soal cerita yang harus diselesaikan dengan perhitungan FPB mempunyai ciri, yaitu:

1. Ada kata ‘paling banyak’ atau ‘sebanyak-banyaknya’ atau ‘jumlah yang sama’ atau sama rata.

2. Ada kata-kata dibagi atau dikelompokkan

3. Jika soal merupakan pilihan ganda, bilangan pada jawaban dari a sampai d atau sampai e lebih kecil harus lebih kecil daripada soal. Misalnya FPB dari 6, 7, dan 8, tidak mungkin hasilnya lebih besar atau sama dengan 6 atau 7 atau 8.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Diskon atau Potongan Harga, Buku Tema 2 Kelas 6 SD MI  

Sementara itu, soal cerita yang harus diselesaikan dengan perhitungan KPK mempunyai cerita, yaitu:

1. Ada kata ‘setiap’ atau ‘sekali’ atau ‘bersama’ atau ‘bersama-sama.

2. Ada kata atau waktu yang menunjukkan jam, hari, dan tanggal, seperti bulan Juli, jam 9.00, dan seterusnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Cerita Matematika Pecahan Desimal, Buku Tema 2 Kelas 6 SD MI

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Adan dan Minta mempunyai hobi bermain layang-layang. Adan pasti bermain layang-layang setiap 10 hari sekali, sedangkan Minta tiap 25 hari. Jika Adan & Minta bermain layang-layang bersama pada tanggal 1 Maret, kapan selanjutnya mereka akan bermain bersama lagi?

Jawab:

Di atas ada kata ‘sekali’, keterangan waktu, dan tanggal 1 Maret. Itu artinya, soal harus diselesaikan dengan KPK

Dengan menggunakan pohon faktor, kamu  dapat menuliskan faktorisasi prima dari 10, dan 25.

10 = 2 x 5

25 = 5 x 5

KPK = 2 x 5 x 5 = 50

(Ada angka yang sama dari faktorisasi prima, yaitu angka 5. Yang paling banyak adalah 5 x 5)

Jadi, Adan dan Minta akan bermain laying-layang bersama setelah 50 hari kemudian, yaitu tanggal 1 Maret + 50 hari = 20 April.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Cerita Matematika Pecahan Desimal, Buku Tema 2 Kelas 6 SD MI

2. Andin mempunyai dua pita. Pita merah memiliki panjang 18 cm dan pita biru 30 cm. Pita itu dipotong menjadi beberapa bagian dengan panjang yang sama. Berapa ukuran terpanjang untuk masing-masing bagian?

Jawab:

Ada kata ‘sama’, ‘dipotong’, dan ‘terpanjang’, berarti soal diselesaikan dengan perhitungan FPB.

Dengan menggunakan pohon faktor, faktorisasi prima 18 dan 30 di bawah ini.

18 = 2 x 3 x 3

30 = 2 x 3 x 5

Angka yang sama yaitu 2 dan 3.

FPB = 2 x 3 = 6

Jadi  pita dipotong menjadi 6 bagian.

Panjang pita merah 18 : 6 = 3 cm

Panjang pita biru 30 : 6 = 5 cm.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x