Pemerintah Heboh Respons Aksi 'Jokowi End Game' Padahal Tidak Ada Demo, Fadli Zon: Bikin Malu Dunia Intelijen

- 25 Juli 2021, 13:40 WIB
Polisiti Partai Gerindra, Fadli Zon.
Polisiti Partai Gerindra, Fadli Zon. /Foto: Instagram @fadlizon/

SEPUTARTANGSEL.COM - Anggota Komisi I DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon menyindir pemerintah yang dengan heboh merespon aksi 'Jokowi End Game' yang nyatanya tidak terjadi di lapangan.

Respon berlebihan yang ditunjukkan oleh aparat hingga menutup jalan ke arah Istana Merdeka, Jakarta, dikira sedang melakukan gladi resik oleh Fadli Zon.

Pasalnya, aparat kepolisian hingga TNI yang sudah sudah berjaga-jaga bahkan kendaraan taktis milik kepolisian juga berjejer di jalan tersebut.

Baca Juga: Baliho Bertebaran Saat Pandemi Covid-19, Gus Nadir: Pada Gak Sabaran Jadi Capres, Belum Tentu Umur Nyampe 2024

"Apakah ini gladi resik?" tanya Fadli Zon melalui akun Twitternya @fadlizon, dikutip SeputarTangsel.Com, Minggu, 25 Juli 2021.

Menurut Fadli Zon, kejadian ini membuat malu dunia intelijen, bagaimana tidak, aparat kepolisian telah siap siaga mengawal massa aksi tapi ternyata tidak ada demo.

"Ini bikin malu dunia intelijen. Memangnya tak ada intel lagi, kok bisa heboh Demo 'Jokowi End Game' tp tak ada demonya," ujar Fadli Zon.

Baca Juga: PPKM Kemungkinan Dilonggarkan, Luhut: Ada Tren Penurunan Dibanding Minggu Pertama

Sebelumnya, kabar adanya demonstrasi 'Jokowi End Game' ini telah tersebar di media sosial. Dalam informasi tersebut massa akan melakukan long march dari kawasan Glodok hingga Istana Negara.

Namun hingga pukul 18.00 WIB, Sabtu 24 Juli 2021 belum ada tanda-tanda tibanya aksi demonstrasi.

Sementara sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya menurunkan sebanyak 3.380 anggota TNI-Polri untuk mengamankan rencana aksi penolakan PPKM yang direncanakan akan berlangsung pada pukul 13.00 WIB, Sabtu, 24 Juli 2021.

Baca Juga: Isu Demo Besar-besaran 'Jokowi End Game', Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Kena Prank hingga Kepanikan Kekuasaan

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto mengatakan, apabila ada eskalasi maka akan diadakan rekayasa lalu lintas seperti penutupan arus dengan menggunakan batu dan kawat barrier.

Selain itu dia juga menyebutkan, ribuan personel tersebut telah bersiaga sejak pukul 7.00 WIB, mereka akan berjaga di kawasan Monas, Jakarta Pusat di kawasan Senayan, tepatnya di kantor DPR. ***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini