Jokowi Santai Disebut The King of Lip Service, Ariel Heryanto: Jadi Ingat Soeharto

- 30 Juni 2021, 23:10 WIB
Akademisi dari Monash University Australia, Prof. Ariel Heryanto menyebut tanggapan santai Jokowi atas kritikan BEM UI yang menyebutnya The King of Lip Service mirip gaya Presiden Soeharto.
Akademisi dari Monash University Australia, Prof. Ariel Heryanto menyebut tanggapan santai Jokowi atas kritikan BEM UI yang menyebutnya The King of Lip Service mirip gaya Presiden Soeharto. /Foto: Instagram @jokowi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Jokowi menanggapi santai kritikan pedas yang dilontarkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kepadanya.

Meski disebut sebagai The King of Lip Service, Jokowi mengaku tidak mempermasalahkan. Alasannya, kebebasan berpendapat menjadi sesuatu yang lumrah terjadi di negara demokrasi.

Gaya Jokowi merespons kritik mahasiswa disebut seorang akademisi mirip dengan gaya Bapak Pembangunan RI, Soeharto.

Baca Juga: Presiden Jokowi Buka Suara Pasca Disebut King of Lip Service, Rocky Gerung Desak Rektor UI Ari Kuncoro Mundur

Sebagaimana diberitakan, respons Presiden Jokowi atas kritik BEM UI itu telah disampaikannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juni 2021.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi, jadi kritik itu boleh-boleh saja," ucap Jokowi..

Namun, rupanya gaya khas Jokowi yang tersenyum tenang saat tampil di hadapan kamera itu ditafsirkan berbeda oleh seorang akademisi dari Monash University Australia.

Hal ini disampaikan oleh akademisi tersebut, Profesor Ariel Heryanto melalui akun Twitter pribadinya @ariel_heryanto pada Selasa, 29 Juni 2021.

Baca Juga: Presiden Jokowi Singgung Tata Krama pada Kritikan King of Lip Service, Andi Arief: Bahayakan Demokrasi

Ariel Heryanto mengaku melihat adanya kesamaan antara Jokowi dengan presiden terdahulunya di masa Orde Baru (Orba), Soeharto.

"Jadi ingat Bapak Pembangunan RI," ujar Ariel Heryanto, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ariel_heryanto pada Rabu, 30 Juni 2021.

Kesamaan yang dimaksudkan oleh Ariel Heryanto adalah mengenai penampilan yang disertai dengan senyuman saat berada di hadapan publik meski telah mendapatkan kritikan pedas ataupun didemo oleh para mahasiswa.

"Dalam banyak penampilan publik, the smiling general biasanya kalem dan banyak senyum, walau didemo mahasiswa dan diolok-olok. Tangannya nggak pernah kotor," ujar Ariel Heryanto.

Baca Juga: Jokowi Tanggapi Gelar 'The King of Lip Service' dari BEM UI Singgung Budaya Tata Krama dan Sopan Santun

Dirinya pun menduga adanya 'kaki-tangan' yang tersebar di mana-mana.

"Entah kaki-tangannya yang ada di mana-mana," lanjut Ariel Heryanto.

Seperti yang diketahui, Jokowi kembali disorot publik setelah BEM UI mempublikasikan kritikan berupa poster digital King Of Lip Service melalui akun Twitter @BEMUI_Official pada Sabtu, 26 Juni 2021 silam.

Menurut Jokowi, dirinya sudah kerap mendapatkan kritikan dari berbagai arah sejak lama, mulai dari gelar klemar-klemer, plonga-plongo, hingga pemimpin otoriter.

Baca Juga: Debat The King of Lip Service Lawan Ade Armando, Delpedro Marhaen: Dia Bukan Akademisi Tapi Pro Jokowi

Mantan Wali Kota Solo itu pun tidak melarang mahasiswa untuk memberikan kritikan kepadanya, namun harus berpegang teguh pada tata krama dan sopan santun.

Tidak mau ambil pusing, mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru mengajak masyarakat agar lebih berfokus kepada permasalahan pandemi yang melanda Indonesia.

“Saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat. Tapi yang saat ini penting, ya kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," tandas Jokowi.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah