Maxi mengatakan, situasi tersebut dilaporkan berdasarkan laporan penelitian Whole Genom Sequencing dari Kudus, Jawa Tengah.
“Di Kudus, DKI sekalipun, ada bukti Delta di sini, tapi di Kudus hampir semua yang kita periksa varian Delta, umumnya pada daerah yang mengalami lonjakan kasus tajam. Kita lihatnya via sampel Genom Sequencing yang bisa periksa varian baru,” terang Maxi.
Untuk gejala yang terkena virus varian Delta, memiliki kecenderungan yang sama, seperti demam, batuk, pilek, dan lainnya.
Baca Juga: Angka Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Muncul Varian Mutasi Baru, Kenali Perbedaannya
“Kalau soal paparan sama semua, karena semua virus melalui droplet dan udara. Jadi orang berpapasan bisa kena tapi memang semua corona virus seperti itu, tapi memang (Delta) penularannya cepat sekali,” kata Maxi.
Meskipun varian Delta ini lebih banyak menyerang ke pasien di bawah usia 18 tahun, akan tetapi varian ini bisa menyerang semua umur.
“Seperti dulu saat kasus Dengue pertama muncul, varian awal Dengue hanya pada anak, setelah berkembang sekian tahun juga menyerang dewasa,” ujar Maxi.
Yang perlu dicatat, sekalipun virus varian Delta ini sangat cepat penularannya, namun angka kematian dari varian ini belum terbukti ganas.
Meskipun demikian, jika fasilitas pelayanan kesehatannya terbatas, kematian akan terjadi juga.