Menurut data, tercatat pada kuartal pertama 2021, pertumbuhan ekonomi di Bali masih minus 5,24 persen dibanding pada kuartal IV tahun 2020.
Untuk itu ia mengapresiasi sejumlah pihak yang telah memulai melakukan kegiatannya di Bali seperti yang ia temui langsung saat melakukan kunjungan kerja ke Bali pada pekan lalu.
"Beberapa rekan kementerian/lembaga sudah mulai melakukan kegiatan di Bali, dari BUMN juga sudah mulai seperti PLN dan Telkom. Juga ada partai politik yang melakukan kegiatan musyawarah nasional di Bali. Jadi kami ucapkan terima kasih," ucapnya seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari laman resmi Kemenparekraf.
Selain itu, Menparekraf Sandi juga menyampaikan usulan tentang dana pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) dari APBN yang belum terserap maksimal.
Hal tersebut dilakukan untuk dapat dialihkan ke pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota juga pengelola destinasi dalam peningkatan pengendalian Covid-19.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Kolaborasi Dengan IDI Kembangkan Destinasi Wisata Kesehatan Indonesia
Lebih lanjut, Menparekraf Sandi menyebut dana APBN sebesar Rp6 triliun untuk pelaksanaan 3T baru terserap di bawah 5 persen.
"Jadi kita punya kesempatan untuk memperluas dana tersebut untuk digunakan di destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif untuk peningkatan dari pemulihan ekonomi. Dan harapannya juga dengan peningkatan testing ini kita bisa lebih menekan Covid-19," tuturnya.***