"Unsur-unsur TNI Angkatan Laut sudah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju tenggelamnyanya KRI Nanggala," kata Hadi Tjahjanto.
Di kesempatan yang sama, Laksamana Yudo Margono, selaku Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), menambahkan terdapat barang-barang yang merupakan bagian dari kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu.
Adapun sejumlah barang yang ditemukan tersebut berupa alat sholat, busa penahan panas, komponen pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, oli untuk melumasi periskop, dan solar.
Yudo meyakini barang-barang temuan itu dapat dipastikan tidak dimiliki oleh umum mengingat tidak ada kapal lain yang melintas dalam jarak radius 10 juta.
"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum dan di sekitar radius 10 juta tidak ada kapal lain yang melintas," tambah Yudo.
Baca Juga: Viral Video Kru KRI Nanggala 402 Bernyanyi 'Sampai Jumpa', Pemilik Lagu: Selamat Berpatroli Abadi
Meski pihaknya belum dapat memastikan seberapa persen angka harapan hidup para 53 awak kapal selam, Yudo mengatakan terdapat bagian dalam kapal selam KRI Nanggala yang kedap udara sehingga tidak akan jalur udara yang masuk walaupun di dalam kapal tersebut ada keretakan.
Selain itu, Yudo juga menambahkan bahwa kemungkinan adanya cadangan oksigen di kapal selam itu dan diperkirakan dapat bertahan sampai lima hari.
"Saya sampaikan kemarin, 72 jam itu ketika kapal padam. Tapi kalau enggak mati, kalau ada listrik bisa sampai lima hari," sambung Yudo dalam keterangan.***