SEPUTARTANGSEL.COM- Pemerintah memastikan mudik dilarang pada 6 hingga 17 Mei 2021.
Pelarangan diikuti dengan berbagai kebijakan transportasi yang mendukung masyarakat tak melakukan bepergian antar wilayah.
Pemerintah mempertimbangkan tren penurunan kasus aktif Covid-19 di Indonesia. Terutama pada dua bulan terakhir yang mesti dijaga dan ditekan supaya terus terjadi penurunan.
Dari pengalaman tahun 2020, tren kenaikan setiap libur panjang terjadi peningkatan jumlah kasus positif dan kasus kematian Covid-19 yang tinggi
"Tahun lalu tren kenaikan kasus setelah 4 kali libur panjang," jelas Jokowi melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada 16 April 2021.
Jokowi menyebut, pada libur Idul Fitri tahun lalu kenaikan kasus harian mencapai 93% dan kasus kematian mingguan hingga 66%.
Baca Juga: Tenang, Siklon Surigae Tidak Berdampak Pada Cuaca di Jabodetabek, Sesuai Pantauan BMKG
Kemudian pada libur panjang 20 hingga 23 Agustus 2020, kenaikan harian hingga 119% dan kematian mingguan 57%.
Libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 Nov 2020, kenaikan harian mencapai 95% dan kematian mingguan 75%. Serta libur akhir tahun pada 24 Desember hingga 3 Januari 2021 mengalami kenaikan kasus covid harian hingga 78% dan kematian mingguan mencapai 46%.
Pada 2 bulan ini telah terjadi tren penurunan yang cukup signifikan.
"Tren penurunan 2 bulan terakhir dari 176.672 kasus pada 5 Februari 2021 dan pada 15 April 2021 menjadi 108.032 kasus," lanjut Jokowi.
Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Minggu 18 April 2021, Ada Ikatan Cinta dan Kartun Ninja Hattori
Kasus harian juga turun, pada Januari 2021 penambahan kasus mencapai 14.000-15.000 per hari, kini 4000-5000.
Tren kesembuhan April mencapai 1.438.254, atau 90,5%.
Tren penurunan kasus dan kenaikan kesembuhan inilah yang dipertahankan.
"Untuk itu saya mengerti semua kerinduan sanak saudara, tetapi mari kita utamakan keselamatan bersama, kita isi dengan niat memutus rantai Covid-19," ajak Jokowi.***