"Sangat masuk akal orang mencibir pada kegiatan itu, bahwa Presiden (Jokowi) betul-betul tidak punya sense of reality, tetapi juga sense of urgency. Dia nggak ngerti realitas, dan juga sekaligus dia nggak ngerti mana yang urgent," ujarnya.
"Presiden hadir di tempat yang banyak orang, bukan demi orang banyak. Ini masalah nih dalam bukan hanya sekadar etika politik, tapi sense of urgency," sambungnya.
Rocky menuturkan bahwa pemerintah lebih serius dalam mengurus banyak orang dibandingkan dengan mengurus orang banyak.
Baca Juga: Pascalibur Paskah, 74 Ribu Kendaraan Kembali ke Jakarta, Mudik Lebaran Tetap Dilarang
Baca Juga: Liburan Paskah, Bagaimana Arus Balik ke Jakarta?
Lebih lanjut, Rocky Gerung membandingkan peristiwa tersebut dengan kasus di Petamburan yang menyeret nama Habib Rizieq yang kini tengah mendekam di Rutan Bareskrim Mabes Polri.
Dia menilai bahwa ketidakadilan justru muncul dalam masa-masa pandemi Covid-19.***