Dituding Kudeta AHY dari Demokrat untuk Maju Pilpres 2024, Refly Harun: Moeldoko Termasuk Sial

- 4 Februari 2021, 11:39 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko membantah isu yang menyebut dirinya ingin mengudeta kepemimpinan Partai Demokrat.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko membantah isu yang menyebut dirinya ingin mengudeta kepemimpinan Partai Demokrat. /ANTARA/HO-KSP/aa./

SEPUTARTANGSEL.COM - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko beserta beberapa kader Partai Demokrat dituding akan melakukan kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal tersebut diduga berkaitan dengan pengusungan Moeldoko sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada Pilpres 2024 mendatang.

Meski mengakui bahwa dirinya telah beberapa kali melakukan pertemuan, termasuk di Hotel Rasuna Lantai 28 pada 27 Januari 2021 lalu, namun Moeldoko membantah keterlibatan dirinya dalam kudeta AHY dari posisi Ketum Partai Demokrat.

Baca Juga: Moeldoko Anggap Isu Kudeta Dirinya kepada AHY adalah Dagelan dan Lucu-lucuan

Baca Juga: Pemprov Bagikan Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp300 Ribu untuk Warga DKI Jakarta, Simak Detailnya

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan bahwa Moeldoko termasuk sial, padahal sebagai mantan Panglima TNI, kemampuan finansialnya tidak dapat dipandang sebelah mata sehingga dinilai dapat menguntungkan Istana.

"Hanya memang Moeldoko ini dalam tanda kutip termasuk sial. Kenapa termasuk sial? Sebenarnya Moeldoko merupakan salah satu calon yang disebut-sebut sebagai calon wakil presiden. Tapi satu kriteria dia tidak dapat," kata Refly, seperti dilansir dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 4 Februari 2021.

Menurut Refly, Moeldoko menjadi salah satu kandidat kuat calon wapres pada 2019 lalu.

Baca Juga: Siapkan Lahan Pemakaman Baru Bagi Pasien Positif Corona, Anies: Tingkat Kematian Jangan Sampai Meningkat

Baca Juga: Akhirnya Moeldoko Mengakui Pertemuan di Hotel dengan Kader Demokrat, Ini yang Dibahas

Namun, Moeldoko memang dianggap berbahaya karena berpotensial pada tahun 2024.

Secara lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Moeldoko sebagai orang yang dianggap berjasa dalam Pilpres 2019 lalu.

Karenanya, wajar jika mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu memiliki ambisi politik.

Baca Juga: Hati-Hati, BMKG Beri Peringatan untuk 3 Wilayah di Jakarta, Hari Ini Ada Apa?

Baca Juga: 10 Drama Korea Terpopuler Januari 2021, Mr Queen di Nomor Berapa?

"Sudah tentu orang seperti Moeldoko, tentu tidak bisa dikatakan tidak memiliki ambisi politik. Karena siapapun yang mendekat lingkar kekuasaan hari ini, pasti punya imajinasi untuk terus mempertahankan eksistensi kekuasaannya. Karena itu watak asli, watak alamiah manusia," ujar Refly.

Oleh karena itu, bargain position dibutuhkan dengan cara menguasai partai politik, dan yang paling mungkin ialah Partai Demokrat yang memiliki kedudukan yang 'cukup' di Pilpres 2024 mendatang.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah