Tri Rismaharini: Perbaikan Data Kesejahteraan Sosial (DTKS), Bansos Jadi Lebih Terukur

- 23 Desember 2020, 16:07 WIB
Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini. //Antara

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Hari ini 23 Desember 2020, Tri Rismaharini telah dilantik secara resmi menjadi menteri sosial oleh Presiden Jokowi di Istana Negara.

Setelah acara resmi pelantikan, para menteri yang telah dilantik dipersilakan memperkenalkan diri serta memperkenalkan fokus program yang akan dijalankan pada masa sisa waktu Kabinet Indonesia Maju.

Pada kesempatan itu, Tri Rismaharini mengungkapkan, mendapatkan pesan khusus dari Presiden Jokowi.

Baca Juga: Sosok Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Junjung Tinggi Toleransi Beragama

Baca Juga: Hore, Subsidi Kuota Internet Untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Dilanjutkan Tahun 2021

Dikutip dari PMJNews, Bantuan Langsung Tunai akan dirampungkan tahun ini.

“Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus segera selesai 100 persen tahun ini,” ujar Risma.

Selanjutnya, mantan Walikota Surabaya itu menargetkan, setelah pemberian BLT rampung tahun 2020, roda ekonomi pada awal 2021 diharapkan bisa berputar kembali.

“BLT untuk meningkatkan daya beli, supaya ekonomi bisa ikut terangkat,” sambungnya.

Baca Juga: Sah, Enam Menteri dan Lima Wakil Menteri Baru Dilantik Jokowi

Baca Juga: Landasan Hidup Tri Rismaharini, Setinggi Apa Pun Jabatannya Kembali ke Rumah Tetap Ibu dan Istri

Selanjutnya, Tri Rismaharini memastikan akan memperbaiki data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Menurut Tri Rismaharini,  DTKS menjadi alat penting dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dengan dasar DTKS yang baik dan benar, maka sasaran bantuan social akan lebih jelas, terukur dan diketahui jumlah yang sudah diterima dan yang belum tersalurkan.

Baca Juga: Landasan Hidup Tri Rismaharini, Setinggi Apa Pun Jabatannya Kembali ke Rumah Tetap Ibu dan Istri

Baca Juga: Innalillahi, Ditunjuk Jadi Menag, Yaqut Cholil Qoumas Malah Ucapkan Ini

“Kita siap melakukan perbaikan data. Perbaikan data ini menurut saya sangat penting karena menjadi lebih terukur. Karena apapun itu harus ada ukurannya. Misalkan, dibantu sekian kemudian realisasinya sekian, kemudian apa implikasinya terhadap kehidupan mereka itu harus ada ukurannya,” tutupnya.***

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkait

Terkini

x