Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Pemerintah saat ini tengah membangun pelabuhan baru yang bernama 'Pelabuhan Patimban' di Subang, Jawa Barat.
Pelabuhan ini rencananya akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Tujuannya adalah untuk efiesiensi biaya dan waktu. Dengan begitu, pemerintah berharap dengan adanya pelabuhan baru ini dapat menghemat biaya logistik nasional.
Baca Juga: Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Senin 2 Desember 2020
Baca Juga: Operasi Lilin 2020 Siapkan 70 Titik Untuk Tes Swab Antigen Bagi Pelanggar Prokes Covid-19
Selain itu, pemerintah juga berharap dapat meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada hari Senin, 21 Desember 2020 di Jakarta.
"Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, salah satunya produk otomotif," kata Budi Karya, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Antara news, 21 Desember 2020.
Baca Juga: Mahabharata Pindah Jam Tayang Lagi, Ini Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini, Senin 21 Desember 2020
Selanjutnya, Budi Karya menyampaikan bahwa pembangunan Pelabuhan Patimban ini akan memperhatikan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Pemerintah akan secara aktif memberikan berbagai pelatihan kepada masyarakat seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, dan pemberian program keahlian bagi para nelayan sekitar.
"Untuk para nelayan, kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan kapal-kapal yang disalurkan melalui koperasi," katanya.
Baca Juga: Hasil Liga Italia: Gol 6 Detik Bikin Milan Betah di Puncak Klasemen, Inter Menempel di Posisi 2
Saat ini, pembangunan Pelabuhan Patimban telah melalui pembangunan tahap 1 fase 1 dari total tiga tahap.
Adapun tahap satu ini meliputi pembangunan area terminal, pembangunan breakwater, seawall, dan reveatment.
Kemudian pembangunan back up area, jalan akses, serta jembatan penghubung dengan terminal kendaraan seluas 25ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU.
Baca Juga: Sampai Pagi Ini, #TangkapAnakPakLurah Masih Trending di Twitter
Lalu, pembangunan terminal peti kemas seluas 35ha dengan kapasitas 250.000 TEUs.
Sementara untuk pembangunan tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021 hingga 2024 mendatang.***
