Menhan Prabowo Subianto: Indonesia Ingin Pengadaan Alutsista Buatan AS

- 9 Desember 2020, 06:00 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menerima kunjungan kehormatan pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Christopher C Miller di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menerima kunjungan kehormatan pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Christopher C Miller di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta. /Foto: Antara / Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Indonesia berkeinginan untuk pengadaan beberapa alat utama sistem senjata atau alutsista buatan Amerika Serikat melalui program Foreign Military Sales atau FMS.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Dia menuturkan hal itu saat menerima kunjungan kehormatan pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Christopher C Miller di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta pada Senin, 7 Desember 2020.

Baca Juga: Mahfud MD Beberkan Skenario Pemerintah untuk Menghadapi Habib Rizieq

Baca Juga: Kerja Sama Bilateral Bidang Pertahanan, Menhan Prabowo Subianto Diundang Pemerintah AS

Tetapi Prabowo Subianto tidak merinci sistem persenjataan yang akan dibeli dari Amerika Serikat.

Dilansir Seputartangsel.com dari Antara dan laman Kementerian Pertahanan, FMS merupakan program dari pemerintah Amerika Serikat tentang bantuan keamanan bagi negara-negara yang diijinkan mereka untuk membeli sistem kesenjataan Amerika Serikat, kerja sama militer, pendidikan dan pelatihan dengan Amerika Serikat di bawah Akta Kendali Eksport Persenjataan (AECA).

Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Christopher C Miller ini diawali kunjungan kehormatan yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara delegasi Amerika Serikat dan Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo.

Baca Juga: Sempat Error, Begini Tampilan LIVE CCTV di Sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50

Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto: Virus Dapat Menjadi Senjata untuk Menghancurkan Negara

Dia menyebutkan Amerika Serikat adalah negara yang dekat dengan Indonesia. Bahkan hubungan strategis kedua negara telah berjalan sangat baik.

Dia berharap dapat menjaga dan mengembangkan hubungan pertahanan yang erat, senantiasa saling menghargai dan menjaga kepentingan negara masing-masing seperti saat ini.

Pada 1989, sebagai contoh, modernisasi kekuatan udara nasional ditempuh melalui Proyek Peace Bima Sena I sehingga Indonesia menjadi salah satu negara ASEAN pertama yang mengoperasikan pesawat tempur F-16A/B Fighting Falcon Block 15OCU buatan General Dinamics yang kemudian diakuisisi Lockheed Martin.

Baca Juga: Sebelum Mensos Juliari Ditangkap KPK, Ini Pengakuan Istrinya

 Baca Juga: Prabowo Subianto Ke Edhy Prabowo: 25 Tahun Lalu Diangkat dari Selokan, Ini Balasannya ke Saya?

Kerja sama ini dilanjutkan lagi dengan Proyek Peace Bima Sena II yang semuanya tuntas pada Desember 2017, dimana 24 unit F-16C/D Fighting Falcon Block 52ID telah hadir di Tanah Air.

Prabowo Subianto juga berharap dapat meningkatkan kerja sama pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan dengan mengirim taruna-taruna Akademi Militer untuk belajar di Akademi Militer Amerika Serikat di West Point sebagai investasi hubungan kerja sama pertahanan di masa mendatang.

Christopher C Miller menjelaskan Indonesia adalah negara pertama yang dia kunjungi dalam lawatannya ke negara-negara di kawasan Indo Pasifik dalam masa jabatannya ini.

Baca Juga: Habib Rizieq Belum Tiba, Polda Metro Jaya : Kita Tunggu Sampai Hadir

Baca Juga: Kecewa Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Ridwan Saidi: Gak Ada Persediaan Maaf Buat Dia

"Hal ini karena hubungan baik kedua negara dan potensi kerja sama di masa mendatang, serta pentingnya posisi Indonesia di kawasan dan hubungan erat dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto," kata Christopher C Miller.

Dia menyatakan, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat telah berlangsung sangat lama dan memiliki ikatan yang kuat.

Dalam Dialog Keamanan Indonesia-Amerika Serikat (IUSSD) ke-18 yang belum lama dilaksanakan, kerja sama pertahanan kedua negara mengalami kemajuan seiring prioritas kerja sama di bidang peningkatan kemampuan pertahanan Indonesia melalui kerjasama sistem kesenjataan, dan peningkatan profesionalisme personel pertahanan melalui pendidikan dan pelatihan.

Baca Juga: Ketum FPI Sebut Rombongan Habib Rizieq Diserang Saat Perjalanan Menuju Kajian Subuh

Baca Juga: Survei Pilpres 2024: Elektabilitas Prabowo Masih Nomor Satu, Muncul Nama Habib Rizieq

Kunjungan kepada Prabowo Subianto kali ini juga sekaligus merupakan kesempatan untuk meningkatkan kerja sama strategis kedua negara yang telah berjalan sangat baik. Hal ini mengingat Indonesia adalah negara berpengaruh di kawasan Indo-Pasifik yang terus memberikan contoh bagaimana keragaman dan hubungan baik antar negara dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi di antara negara-negara.

Christopher C Miller memuji kepemimpinan Prabowo Subianto yang mengedepankan membangun ikatan emosional antara perwira TNI dan perwira Angkatan Bersenjata Amerika Serikat melalui pendidikan dan pelatihan bersama demi kelancaran kerjasama pertahanan di masa mendatang.

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

x