Erupsi Merapi, BNPB Minta Antisipasi Fenomena La Nina Selain Letusannya

- 30 November 2020, 06:08 WIB
Relawan Bakat Setiawan menunjukan hasil video misi ke puncak Gunung Merapi di Selo, Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu, 28 November 2020.
Relawan Bakat Setiawan menunjukan hasil video misi ke puncak Gunung Merapi di Selo, Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu, 28 November 2020. /Foto: Antara / Aloysius Jarot Nugroho/

Baca Juga: Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini, Senin 30 November 2020, Jangan Lewatkan Tayangan Mahabharata

"Apabila nanti ada erupsi, kemudian material (sisa erupsi) itu ada di badan-badan sungai yang berhulu di Merapi, maka kita wajib dan harus memasukkan ancaman banjir lahar dingin ini menjadi bagian dari upaya pencegahan maupun mitigasi," kata Lilik Kurniawan dalam diskusi ‘Erupsi Merapi, Apa Yang Bisa Kita Lakukan’ melalui media daring pada Minggu, 29 November 2020.

Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, hal itu merujuk kepada catatan sejarah tentang erupsi Gunung Merapi pada 2010.

Di mana banjir lahar dingin terjadi pasca erupsi dan kemudian merusak banyak rumah milik warga yang berada di wilayah lereng dan hilir sungai.

Baca Juga: Indonesia Pecah Rekor, Tangsel Juga, Sehari Tambah 174 Kasus Positif Covid-19

Baca Juga: Rekor Kasus Baru Covid-19 Makin Gila, Hari Ini Tembus 6.000 per Hari

"Pada 2010 di mana Kali Code sempat meluap. Kemudian Gajahwong juga meluap dan Krasak kembali kepada aliran awalnya yang banyak merusak rumah-rumah masyarakat yang berada di sekitar Magelang," kata Lilik Kurniawan.

Seluruh komponen yang terlibat dalam mitigasi kebencanaan Gunung Merapi diminta agar melihat lebih jauh melalui overlay data dan analisa.

Tidak hanya merujuk pada catatan kerawanan dari sisi erupsinya saja. Hal itu agar cakupan mitigasi menjadi lebih luas dan dampak risiko bencana dapat dikurangi dengan sebaik mungkin.

Baca Juga: Pejabat Iran: Akhir Israel Sudah Dekat

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x